Total Pageviews

Tuesday 15 September 2020

Buddha

 

 

 

Dr. Zakir Naik; Buddha story

https://www.youtube.com/watch?v=9UAKqDAq9fI

 

 

Apa benar sidharta gautama adalah nabi.

https://www.youtube.com/watch?v=7sIo3ur4x6o

 

 

Ustaz Auni Mohamad; Asal Buddha

https://www.youtube.com/watch?v=do7LW7AxPQE&t=59s

 

 

 

3:19 Sesungguhnya agama di sisi Allah, ialah Islam. Tiadalah berselisih orang orang ahli kitab, melainkan setelah datang ilmu pengetahuan kepada mereka, kerana berdengki dengkian sesamanya. Barang siapa yang kafir akan ayat ayat Allah, maka sesungguhnya Allah bersegera menghisabnya.

 

3:84 Katakanlah: Kami beriman kepada Allah dan apa2 yang diturunkan kepada kami dan apa2 yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak2nya dan apa2 yang  diberikan kepada Musa, Isa dan nabi2 dari Tuhan mereka; tidaklah kami perbezakan seorang juga di antara mereka itu dan kami tunduk kepada Allah.

 

3:85 Barang siapa menuntut agama, selain Islam, maka tiadalah diterima daripadanya, sedang dia di akhirat termasuk orang2 merugi.

 

3:146 Beberapa banyaknya nabi yang berperang bersamanya kaum yang banyak. Mereka itu tidak pengecut, kerana (bahaya) yang menimpa mereka pada jalan Allah dan tiada lemah dan tiada pula tunduk: dan Allah mengasihi orang orang yang sabar.

 

4:64 Tiadalah Kami utus seorang rasul, melainkan supaya dita’ati (diturut perintahnya) dengan izin Allah. Kalau mereka itu, ketika mereka telah menganiaya dirinya datang kepada engkau (ya Muhammad), lalu mereka minta ampun kepada Allah dan rasul memintakan ampun pula bagi mereka, niscaya mereka mendapati Allah penerima taubat, lagi Penyayang.

 

4:80 Barang siapa menta’ati rasul, sesungguhnya ia telah menta’ati Allah. Barang siapa berpaling, maka Kami tiada mengutus engkau untuk menjaga mereka.

 

4:164 Ada beberapa orang rasul, telah Kami kisahkan kepada engkau sebelum itu, dan ada beberapa rasul (yang lain) tiada Kami kisahkan kepada engkau, Allah telah bercakap cakap dengan Musa sebenarnya bercakap cakap.

 

4:165 Rasul rasul itu memberi khabar gembira dan khabar takut supaya tak ada alasan bagi manusia terhadap Allah sesudah (diutusnya) rasul rasul itu. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

 

4:170 Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu; sebab itu berimanlah kamu kepadanya. Demikian itu  terlebih baik bagimu. Jika kamu kafir, maka sesungguhnya bagi Allah apa apa yang di langit dan di bumi. Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.

 

6:112 Demikian kami adakan musuh, bagi tiap tiap nabi, iaitu Syetan manusia dan jin; setengah mereka membisikkan perkataan yang manis kepada yang lain, untuk memperdayakannya. Kalau Tuhanmu  menghendaki, niscaya tiadalah mereka itu memperbuatnya, sebab itu biarkanlah mereka bersama apa apa yang diada adakannya.

 

9:31 Mereka mengangkat pendeta2 dan alim ulamanya menjadi Tuhan, selain daripada Allah, begitu juga Al Masih anak Maryam, sedang mereka tiada disuruh, melainkan supaya menyembah Tuhan yang Esa, tiada Tuhan kecuali Dia. Mahasuci Tuhan daripada apa yang mereka persekutukan itu.

 

10:2 Patutkah manusia ta’ajub, kerana Kami mewahyukan kepada seorang laki laki di antara mereka? (iaitu): Berilah peringatan manusia dan berilah khabar gembira orang orang yang beriman, bahwa untuk mereka kelebihan yang tinggi di sisi Tuhannya: orang orang kafir berkata: Sesungguhnya orang ini ahli sihir yang nyata.

 

10:101 Katakanlah: Perhatikanlah apa apa yang di langit dan di bumi, tetapi tidak bermanfaat keterangan dan peringatan bagi kaum yang tiada beriman.

 

10:102 Mereka tiada menunggu, melainkan seumpama hari orang2 yang telah lalu sebelum mereka. Katakanlah: Tunggulah olehmu, sesungguhnya aku serta kamu menunggu pula.

 

10:103 Kemudian Kami selamatkan rasul2 Kami dan orang2 yang beriman. Seperti itulah. Hak Kami menyelamatkan orang2 yang beriman.

 

13:38 Sesungguhnya telah Kami utus beberapa rasul sebelum engkau dan Kami adakan bagi mereka isteri isteri dan anak anak . Tidak ada hak bagi seorang rasul mendatangkan ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk tiap tiap ajal ada kitab (hukum yang sesuai dengan dia).

 

16:36 Sesungguhnya telah Kami utus seorang Rasul kepada tiap tiap umat: Hendaklah kamu sembah Allah dan jauhilah thaghut (berhala). Maka diantara mereka ada yang ditunjuki Allah dan diantara mereka ada yang berhak mendapat kesesatan. Maka berjalanlah kamu di muka bumi, lalu perhatikanlah, bagaimana akibat orang orang yang mendustakan (Allah).

 

16:96 Apa apa yang ada di sisimu akan habis dan apa apa yang ada di sisi Allah akan kekal. Demi, nanti akan Kami balasi orang orang yang sabar dengan pahala yang terlebih baik dari apa yang telah mereka amalkan.

 

16:97 Barang siapa mengerjakan kebaikan, baik laki-laki ataupun perempuan, sedang ia beriman, niscaya Kami hidupkan dia dengan  kehidupan yang baik; dan Kami balasi mereka dengan pahala yang terlebih baik dari apa yang telah mereka amalkan.

 

17:57 Orang orang yang mereka sembah mencari wasilah (jalan) kepada Tuhannya, mana yang lebih dekat (kepadaNya) dan mengharapkan rahmatNya dan takut akan azabNya. Sesungguhnya azab Tuhanmu amat ditakuti.

 

25:31 Demikianlah Kami adakan musuh untuk tiap tiap Nabi, iaitu orang orang yang berdosa. Cukuplah Tuhanmu untuk menunjuki dan menolong.

 

57:25 Sesungguhnya telah Kami utus beberapa rasul Kami dengan (membawa) keterangan dan Kami turunkan serta mereka kitab dan neraca (keadilan), supaya berdiri manusia di atas keadilan. Dan Kami turunkan (adakan) besi, untuk (mendapat) kekuatan yang sangat dan beberapa manfaat bagi manusia dan supaya Allah mengetahui, siapa yang menolongNya (agamaNya) dan rasul rasulNya, (sedang Dia) gaib (dari mereka). Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.

 

64:8 Maka berimanlah kamu kepada Allah, rasulNya dan cahaya yang Kami turunkan. Allah Mahamengetahui apa apa yang kamu kerjakan.

 

64:10 Orang orang yang kafir dan mendustakan ayat ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka, serta kekal di dalamnya.  Itulah sejahat-jahat tempat kembali.

 

66:9 Hai Nabi, berjuanglah terhadap orang orang kafir dan orang orang munafik, dan keraslah engkau terhadap mereka itu. Tempat mereka dalam neraka. (Itulah) sejahat jahat tempat kembali.

 

 

 

 

Benarkah Siddhartha Gautama Buddha Ialah Nabi Zulkifli?

Riwayat hidup Buddha adalah 90% sama dengan riwayat hidup Nabi Zulkifli, kebetulan?

https://salam.my/benarkah-siddhartha-gautama-buddha-ialah-nabi-zulkifli/

 

Benarkah Siddhartha Gautama Buddha Ialah Nabi Zulkifli? | Pihak Salam.my tertarik dengan sebuah artikel yang dikongsikan berkaitan kemungkinan Nabi Zulkifli Alaihissalam adalah Siddhartha Gautama Buddha yang dipercayai oleh penganut Buddha. KONGSIKAN artikel ini agar lebih ramai yang tahu.

Benarkah Buddha adalah Nabi Zulkifli a.s? Apakah bukti Buddha adalah Nabi Zulkifli? Jika kita kaji dan pelajari riwayat hidup kedua-dua tokoh ini, maka ada kemungkinan 90 % mereka adalah orang yang sama.

1. Menurut Abu’l Kalam Azad (seorang Urdu scholar), Sang Buddha (Buddha Shakyamuni) yang dikenal sebagai guru suci bagi umat Buddha tidak lain adalah Nabi Zulkifli as, yg dalam Al-Quran disebut sebagai Nabi yg mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi, dan sangat baik. Dalam bahasa Arab Zulkifli sendiri berarti “orang yg berasal dari Kifl”. Sedangkan Kifl itu sendiri, masih menurut Kalam Azad, merupakan nama Arab untuk Kapila (singkatan dari Kapilavastu).

2. Buddha Maitreya yang dikenal dalam agama Buddha sebagai “Buddha yang akan datang” menurut beberapa analisa tidak lain adalah Nabi Muhammad saw. Dalam kitab Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. III, 76 bisa ditemui: “There will arise in the world a Buddha named Maitreya (the benevolent one) a holy one, a supreme one, an enlightened one, endowed with wisdom in conduct, auspicious, knowing the universe”.

SIAPAKAH NABI ZULKIFLI

Zulkifli bermaksud sanggup menjalankan amanah raja. Menurut cerita, raja di negeri itu sudah lanjut usia dan ingin mengundurkan diri daripada menjadi pemerintah, tetapi beliau tidak mempunyai anak.

Justeru, raja itu berkata di khalayak ramai:”Wahai rakyatku! Siapakah antara kamu yang sanggup berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada waktu malam. Selain itu, sentiasa bersabar ketika menghadapi urusan, maka akan aku serahkan kerajaan ini kepadanya.”

Tiada seorang pun menyahut tawaran raja itu. Sekali lagi raja berkata:”Siapakah antara kamu yang sanggup berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada malamnya serta sanggup bersabar?”

Sejurus itu, Basyar dengan suara yang lantang menyatakan kesanggupannya. Dengan keberanian dan kesanggupan Basyar melaksanakan amanah itu beliau diberi gelaran Zulkifli.

Baginda juga adalah nabi yang cukup sabar seperti firman Allah, bermaksud:
“Ismail, Idris dan Zulkifli adalah orang yang sabar dan Kami beri rahmat kepada semua karena mereka orang yang suka bersabar.”

SIAPAKAH SIDDHARTHA GAUTAMA

Pada akhir abad ketujuh S.M. (tahun 623 S.M.), lahirlah seorang yang bernama Siddhartha Gautama di bandar Kapilavastu/Kapilavathu (Kapil, lidah Arab menyebut Kafil @ Kafli). Siddhartha Gautama merupakan putera kepada Raja Suddhodana dan Permaisuri Maha Maya. Raja Suddhodana dari keturunan suku kaum Sakyas, dari keluarga kesastrian dan memerintah Sakyas berdekatan negeri Nepal. Manakala Permaisuri Maha Maya pula adalah puteri kepada Raja Anjana yang memerintah kaum Koliya di bandar Devadaha.

Sebelum kelahiran Buddha: Permaisuri bermimpi dibawa oleh 4 orang dewa ke sebuah gunung yang tinggi. Kemudian, permaisuri melihat seekor gajah putih yang cantik. Pada belalai gajah itu terdapat sekuntum bunga teratai. Gajah mengelilinginya 3 kali sebelum masuk ke dalam perut permaisuri.

MAKSUD ISTILAH BUDDHA

Dalam agama Buddha, perkataan Buddha bermaksud ‘seorang yang bijaksana’ atau ‘dia yang mendapat petunjuk’. Kadang kala istilah ini digunakan dengan maksud ‘nabi’. Gautama Buddha pernah menceritakan kedatangan seorang Antim Buddha. Perkataan Antim bermaksud ‘yang terakhir’ dan Antim Buddha bermaksud ‘nabi yang terakhir’ (Antim terakhir yang dimaksudkan ialah Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir). Pada saat kematian Gautama Buddha, beliau memberitahu perkara ini kepada pengikut setianya bernama Ananda.

Makna “Nabi” dalam bahasa Arab (berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di tempat tinggi’ dapat melihat tempat yang jauh). Nabi dalam bahasa Arab sinonim dengan kata Buddha sebagaimana yang difahami oleh para penganut Buddha. Sinonimnya pengertian ini dapat diringkaskan sebagai “Seorang yang diberi petunjuk oleh Tuhan sehingga mendapat kebijaksanaan yang tinggi menggunung”.

RINGKASAN KISAH SIDDARTHA GAUTAMA

Kelahiran Bodhisatta (Bodhisattva, bakal Buddha atau bakal mencapai Pencerahan) pada tanggal 623 S.M. pada bulan purnama Vesak. Selepas sahaja Bodhisatta dilahirkan, Permaisuri Maha Maya mangkat selepas tujuh hari melahirkan anak.

Pada hari kelahiran Bodhisatta telah disadari secara ghaib oleh seorang tua yang sedang bertapa di kaki gunung Himalaya yang digelar Asita Bijaksana (nama asalnya Kala Devala). Asita bergegas ke istana pada keesokannya untuk melihat dan menilik putera Raja Suddhodana.

Asita mendapati terdapat 32 tanda utama dan 80 tanda kecil menunjukkan Bodhisatta bakal menjadi Manusia Agung dan Guru Agung kepada manusia dan dewa-dewa (i.e. Jin dan Malaikat, kelemahan umat Hindu dan Buddha ialah tidak dapat bedakan antara Jin dan Malaikat yang keduanya dipanggil DEWA-DEWA).

Asita menangis karena sedih tidak sempat mendengar ucapan dan pengajaran Buddha di masa akan datang, beliau kemudian berlutut tunduk hormat kepada bayi Bodhisatta.

Kenyataan terakhir Asita ialah Bodhisatta hanya akan menjadi salah satu dari dua yaitu sekiranya ia kekal membesar dalam istana dia akan menjadi Maharaja Agung manakala kalau dia berjaya lari dari istana maka dia akan menjadi Mahaguru Agung.

Upacara menamakan putera raja diadakan pada hari kelima selepas Boddhisatta dilahirkan. Pada akhir majlis itu, 108 orang bijaksana memutuskan nama yang sesuai untuk putera raja iaitu SIDDHARTHA GAUTAMA yang membawa maksud ‘Cita-Cita Terkabul’.

Siddhartha kemudian membesar di istana dan belajar kepada seorang guru istana bernama Sirva Mitra. Beliau menjadi pelajar yang luar biasa pintar dan mahir dengan ilmu ketenteraan. Yang menjadi keheranan kepada orang disekeliling dan gurunya ialah sifat Siddharta yang sensitif terhadap penganiayaan hingga tidak ada seorang pun yang beliau lihat menganiaya binatang kecuali mencegahnya serta merta.

Malah beliau sangat bersedih melihat para petani berkerja keras membajak tanah dibawah terik matahari menyebabkannya lari ketempat lain ke sebuah pohon (Tiin-Bodhi) dan duduk di sana secara bertafakur (samadhi) untuk membuang stress.

PERSAMAAN NABI ZULKIFLI DENGAN SIDDARTHA GAUTAMA

Maka berbalik kepada maudhu’ perbahasan, benarkah Buddha itu disebut dalam Al-Qur’an? Sebenarnya tidak ada kata-kata “Buddha” dalam Al-Qur’an, namun menurut Dr. Alexander Berzin bahawa terdapat catatan para sejarawan dan peneliti yang mengaitkan beberapa ayat Al-Qur’an dengan Sang Buddha, yaitu pada maksud ayat;

“Demi (buah) Tin (fig) dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”(At-Tin 95 : 1)

Beliau menjelaskan bahwa buah Zaitun melambangkan Jerusalem, Isa a.s. (Jesus, Kristian). Bukit Sinai melambangkan Musa a.s. dan Yahudi. Kota Mekah pula menunjukkan Islam dan Muhammad SAW. Manakala pohon Tin (fig) pula melambangkan apa?

Tin (fig) = Pohon Bodhi

Pohon Bodhi adalah tempat Buddha mencapai Pencerahan Sempurna. Al-Qasimi di dalam tafsirnya berpendapat bahawa sumpah Allah SWT dengan buah tin yang dimaksud ialah pohon Bodhi. Prof. Hamidullah juga berpendapat sama dengan al-Qasimi bahawa perumpamaan pohon (buah) tin (fig) di dalam Al-Qur’an ini menunjukkan Buddha itu sendiri, maka dari sinilah mengapa sebahagian ilmuan Islam meyakini bahawa Buddha telah diakui sebagai nabi di dalam agama Islam.

Manakala Hamid Abdul Qadir, seorang sejarawan abad ke-20 mengatakan dalam bukunya Buddha Yang Agung: Riwayat dan Ajarannya (Arab: Budha al-Akbar Hayatuh wa Falsaftuh), menjelaskan bahawa Buddha adalah nabi Dhul-Kifl, yang bererti “ia yang berasal dari Kifl”. Nabi Dhul-Kifl @ Zulkifli disebutkan 2 kali dalam Al-Qur’an:

“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (Al-Anbiya’ 21: 85).

“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (Shad 38 : 48).

KESIMPULAN

“Kifl” adalah terjemahan Arab dari Kapilavastu (Kapil), tempat kelahiran Bodhisattva (Buddha). Hal ini juga yang mungkin menyebabkan Mawlana Abul Azad seorang ahli teologi Muslim abad ke-20 turut menekankan bahawa Dhul-Kifl dalam Al-Qur’an boleh jadi adalah Buddha.

Dalam sejarah Islam, Nabi Zulkifli a.s. adalah antara nabi yang mempunyai cerita yang paling sedikit dibicarakan. Hal ini mungkin menjadi faktor kepada sebahagian ulama’ menyamakan watak Dzul-Kifli dalam Al-Qur’an dengan Buddha yang secara kebetulan banyak persamaan sekiranya disuaikan.

Yang menarik perhatian saya ialah mengenai surah at-tin (the fig). Allah berfirman mengenai pokok/buah tin, pokok/buah zaitun, bukit sinai dan kota mekah. Mekah dikaitkan dgn Nabi Muhammad s.a.w., Bukit Sinai dengan Nabi Musa, zaitun dengan Nabi Isa a.s., dan siapa pula dikaitkan dengan buah atau pokok tin?

Dikatakan dalam sejarah bahawa Gautama Buddha duduk bawah pokok tin. Kalau ikut istilah islam, dia dapat wahyu masa duduk bawah pokok tersebut. Ikut tulisan orang Buddhist, dia dapat ilham masa duduk bawah pokok tersebut.

Bila Allah berfirman :”Wattiini wazaitun. watuurisinina wahazal baladil amin.”
Allah menyebut perihal Nabi-Nabi-Nya. Tiin (Nabi Zulkifli-Buddha), Zaitun (Nabi Isa a.s), Siniina- bukit Sinai (Nabi Musa) dan Baladil amin -Tanah yang aman dan selamat (Mekah)- Nabi Muhammad saw. ia ikut urutan, hebatnya Qur’an sebagai kalimat Tuhan susunan sejarah riwayat Nabi-Nya. Mari kita sama-sama fikirkan. HANYA ALLAH YANG MAHA MENGETAHUI.

Pihak Salam.my kongsikan pendapat penulis asal untuk pembaca fikirkan dan membuat kajian selanjutnya. Artikel ini juga boleh dijadikan bahan untuk membantu umat Islam berdakwah kepada not-yet-muslim. Semoga bermanfaat

Wallahua’lam.

 

 

https://salam.my/benarkah-siddhartha-gautama-buddha-ialah-nabi-zulkifli/

 

.

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.