Total Pageviews

Wednesday 3 October 2018

Pewangi methanol bahaya pada anda






Seperti kita ketahui bahwa bahan kimia beracun yang dalam suhu kamar (32o C) berbentuk cair adalah merupakan bahan toksik yang paling dominan dan banyak jenisnya. Dan bahan-bahan toksik tersebut ada yang sifatnya mudah menguap dan menjadi toksik diantara bahan toksik cair tersebut dalam dosis yang kecil dan dalam larutan sering sengaja dikonsumsi oleh manusia, contohnya alkohol.

Alkohol itu sangat tidak baik bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan toksik atau keracunan terutama pada jaringan saraf pusat dan bahan  lainnya itu seperti nitrat, nitrit di mana target utama yang dirusak itu adalah sistem kardiovaskuler. Adapun jenis alkohol yang bersifat toksik yaitu ethanol (ethyl alkohol), methanol (methyl alkohol), dan isopropil (isopropil alkohol). Pada umumnya semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi daya toksisitasnya. Tetapi ada pengecualian dalam teori ini ialah methanol lebih toksik dari pada ethanol.  Methanol akan memberikan efek bukan hanya mempengaruhi kerja saraf seperti ethanol, tetapi sampai mematikan (merupakan racun) sehingga penting bagi seorang farmasis ataupun siapa saja untuk mengetahui dan mempelajari toksisitas pada senyawa methanol.

Methanol termasuk golongan racun sangat berbahaya. Dengan dosis 30 mililiter saja yang dikonsumsi dapat menyebabkan kebutaan permanen karena kerusakan dari serat saraf mata. Pada dosis 100 mL methanol ini dapat menyebabkan kematian. Methanol sendiri sebenarnya bukanlah bahan beracun, namun dalam perjalanannya dia mengalami metabolisme (penguraian zat) menjadi formaldehyde selanjutnya diurai lagi menjadi asam format ( formic acid ) oleh enzym alcohol dehydrogenase. Asam format inilah yang mempunyai daya rusak yang kuat pada hati ( lever ) dan ginjal ( kidney ). Sebagian besar korban meninggal diakibatkan karena gagal hati dan gagal ginjal.



Apa beda etanol dengan metanol?

Etanol dan metanol sebenernya masih bersaudara kandung, sama-sama golongan alkohol. Yang berbeda adalah rumus kimianya, jika etanol adalah C2H5OH, metanol berumuskan CH3OH. Dan tentu sifat-sifatnya juga ada perbedaan, walaupun juga banyak persamaannya. Etanol bisa diperoleh dari hasil fermentasi buah-buahan atau gandum, dll, dan banyak dikonsumsi sebagai minuman beralkohol seperti beer, wine, brandy, dll. Sedangkan metanol, umumnya bukan dikonsumsi sebagai minuman, karena sifatnya yang lebih beracun, dan dipakai sebagai bahan bakar. Jika Anda lihat spiritus yang berwarna ungu (ada yang pink ngga ya… hehe), itulah metanol. Diberi warna demikian supaya orang bisa membedakan dan tidak salah dalam penggunaannya.



Mekanisme kerja Methanol dan Ethanol

Metanol merupakan cairan yang jernih, tidak berwarna, dan merupakan cairan yang mudah terbakar. Metanol dapat dibuat dengan mereaksikan hidrogen dengan karbon monoksida atau karbon dioksida.



Apa bahaya metanol bagi kesehatan?

Metanol sangat mudah diserap oleh tubuh melalui berbagai rute pemberian (oral, inhalasi, topikal, dll). Di dalam hati (liver), metanol akan dioksidasi menjadi formaldehid (formalin) dengan bantuan enzim alcohol dehydrogenase dan kemudian dimetabolisme lebih lanjut menjadi asam format oleh enzim formaldehid dehidrogenase. Perubahan dari formaldehid menjadi asam format sangat cepat, dengan waktu-paruh selama 1-2 menit, sehingga tidak sampai terjadi akumulasi formaldehid dalam tubuh. Asam format selanjutnya dapat diubah menjadi 10-formiltetrahidrofolat yang dapat dimetabolisme lebih lanjut menjadi karbon dioksida sebagai upaya detoksifikasi dari tubuh. Kecepatan perubahan asam format menjadi metabolitnya tergantung ketersediaan tetrahidrofolat dalam hati. Namun demikian, waktu paruh asam format di dalam tubuh cukup panjang, yaitu sampai 20-24  jam. Asam format inilah yang akan menyebabkan berbagai efek toksik pada tubuh.

Ekskresi metanol dari tubuh relatif lambat, dengan waktu paruh (T1/2) selama 24 jam. Manusia lebih sensitif terhadap efek toksik metanol jika dibandingkan dengan hewan non primata. Keparahan toksisitas metanol lebih berkaitan dengan derajat kejadian metabolik asidosisketimbang konsentrasi metanolnya. Hal ini karena ketoksikan metanol ditentukan oleh kecepatan pembentukan asam format dalam tubuh dan kemampuan hati untuk mendetoksifikasinya. Minum metanol, walaupun dalam jumlah sedikit, dapat berbahaya dan menyebabkan gangguan kesehatan serius, meliputi koma, kejang, dan kebutaan, bahkan kematian. Metanol juga toksik/beracun jika dihirup atau terkena mata, karena dapat merusak penglihatan. Terdapat variasi signifikan pada manusia mengenai dosis toksik maupun dosis letal (yg menyebabkan kematian) akibat metanol. Sebuah studi menyebutkan bahwa dosis letal minimal adalah berkisar 300-1000 mg/kg BB.




Ada lagi yang menyebutkan bahwa dosis letal akibat minum metanol adalah sekitar 15 ml metanol 40%. Ada lagi yang melaporkan osis letal sebesar 500 ml metanol 40%. Bayangkan deh dengan mereka yang minum metanol sampai kadar 99%  !! Minum sedikitnya 4-10 mL metanol dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Di bawah ini dipaparkan fase-fase efek toksik yang bisa terjadi akibat paparan metanol

Fase pertama adalah Penekanan sistem saraf pusat : Dapat terjadi dalam 30 menit- 2 jam, intoksikasi dapat terjadi dalam durasi yang lebih pendek daripada intoksikasi oleh etanol

Fase kedua adalah fase laten tanpa gejala, mengikuti depresi sistem saraf pusat : Dalam 48 jam setelah diminum, pasien mungkin belum menunjukkan tanda-tanda keracunan, walaupun gejalanya mungkin berbeda secara individual.

Fase ketiga terjadi asidosis metabolik berat: Pada fase ini metanol telah dimetabolisme menjadiasam format dan menyebabkan metabolik asidosis (meningkatnya keasaman darah), yang dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, dan mungkin sudah mulai ada tanda-tanda gangguan penglihatan.
Fase keempat adalah toksisitas pada mata, diikuti dengan kebutaan, koma, dan mungkin kematian: Gangguan visual/penglihatan umumnya terjadi pada 12-48 jam setelah minum, dan range-nya bervariasi, dari mulai tidak tahan cahaya (fotofobia), kabur atau berkabut, sampai kebutaan.



Apa yang harus dilakukan jika terkena paparan metanol?

Pertama, tentu harus membersihkan dari dari paparan. Jika terkena pada kulit, segera cuci daerah yang terkena dengan air hangat dan sabun sedikitnya selama 10-15 menit.  Jika terkena paparan metanol pada mata, maka cuci mata dengan cairan pencuci mata yang umum digunakan, sedikitnya 10-15 menit.  Jika terhirup atau tertelan, segera minta bantuan kesehatan dari dokter untuk dilakukan usaha-usaha detoksifikasi. Salah satu cara detoksifikasi metanol adalah dengan menggunakan etanol dan sodium bikarbonat. Etanol memiliki afinitas (kemampuan mengikat) enzim alkohol dehidrogenase 10-20 kali lebih kuat daripada metanol, sehingga mengurangi pembentukan asam format sebagai hasil metabolisme metanol. Etanol dapat diberikan secara per-oral dengan konsentrasi sampai 40%, atau melalui intravena dengan konsentrasi 10% dalam 5% dekstrosa. Sedangkan sodium bikarbonat digunakan untuk mengurangi metabolik asidosis akibat asam format.

Nah, begitulah kira-kira sekilas informasi tentang metanol…
Daftar Pustaka  metanol minuman-orang-tolol


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.