Total Pageviews

Friday 19 January 2018

Pewarna Makanan Paling Berbahaya



Pewarna Makanan Paling Berbahaya



Makanan terkadang memang terlihat lebih menarik jika memiliki warna yang cerah atau berwarna-warni. Industri makanan sendiri tidak bisa dipisahkan dari pengawet dan pewarna makanan. Penambahan zat tersebut akan semakin meningkatkan harga jual makanan serta menekan risiko rusaknya makanan.
Nah, jika hampir semua produk makanan olahan menggunakan zat pewarna makanan, Anda pasti bingung untuk mengenali mana bahan pewarna makanan berbahaya dan mana yang tidak. Jangan khawatir, artikel ini akan memberi tahu Anda mengenai zat pewarna mana yang berbahaya.

Waspadai apa yang Anda konsumsi, hindari lima jenis pewarna makanan ini

Sebelum Anda menikmati permen cokelat kesukaan, mungkin Anda harus tahu bahwa warna cerah produk favorit Anda itu mungkin terbuat dari petroleum alias minyak mentah, kata American Chemical Society.
Bukan permen cokelat saja, produk dan bahan makanan kemasan lain, termasuk, minuman dan bahkan obat-obatan, serta pakaian mungkin saja mengandung pewarna karsinogenik. Beberapa pewarna tersebut masih diizinkan digunakan dalam takaran tertentu, termasuk di negara kita.
Pusat Ilmu Pengetahuan untuk Kepentingan Umum atau The Center for Science in the Public Interest atau CSPI di Amerika Serikat, menyatakan, “Kami menganjurkan Anda untuk menghindari pewarna karamel serta pewarna makanan sintetis lainnya seperti Red 40, Yellow 5 dan 6, serta Blue-1.” Apa alasannya? Berikut paparannya.

1. Red 40

Di rumah, es krim strawberry sundae mungkin dibuat dengan buah yang nyata, tetapi restoran cepat saji (setidaknya di Amerika) menggunakan kombinasi Red 40, sirup jagung dan beberapa buah asli yang telah diproses.
Red 40 berisi benzidene, yang disinyalir bersifat karsinogen. Beberapa obat anak-anak berbentuk sirup juga mengandung pewarna ini. Red 40 ini bisa bersembunyi di mana saja termasuk corn flake, minuman ringan, dan permen. Takaran yang aman menurut FDA: tujuh miligram per kilogram berat badan.

2. Blue 1

Pernahkah Anda memerhatikan warna biru samar pada kaki Anda setelah mengenakan jins baru? Nampaknya, tak ada yang berbahaya dengan hal ini, tapi ada kemungkinan zat pewarna ini meresap melalui organ terbesar Anda yaitu kulit. 
Berbeda dengan pewarna makanan lainnya, Blue 1 dapat melintasi penghalang darah otak. Blue 1 dapat menyebabkan kerusakan sel-sel saraf dan kanker, kerusakan kromosom, reaksi alergi dan perubahan perilaku.
Beberapa jenis dan merk permen, makanan penutup dan produk kebersihan gigi diketahui mengandung Blue 1 sekalipun warnanya tidak biru. Takaran yang aman menurut FDA: 12 miligram per kilogram berat badan.

3. Yellow 5

Menurut Feingold Association, pewarna Yellow 5 mungkin dapat menurunkan jumlah spermaAnda. Pewarna ini juga biasa digunakan dalam obat-obatan, vitamin dan antasida. Yellow 5 yang juga dikenal sebagai tartazine yang juga dapat menyebabkan efek kesehatan yang parah, termasuk reaksi alergi dan merusak sistem informasi sel. Pada anak-anak, zat pewarna ini diketahui dapat menurunkan kadar seng, dan menyebabkan masalah konsentrasi. Takaran yang aman menurut FDA: 5 miligram per kilogram berat badan.

4. Yellow 6

Yellow 6 dicurigai dapat menyebabkan tumor testis dan adrenal, reaksi alergi dan asma yang memburuk, hiperaktif dan juga gelisah. Di Amerika Serikat, dilaporkan bahwa ada anak-anak yang telah didiagnosis dengan ADHD diduga karena konsumsi berlebihan pewarna ini. Takaran aman menurut FDA: 3,75 miligram per kilogram berat badan.

5.Pewarna karamel

Karamel terdengar lezat, tapi pewarna makanan dengan jenis warna “karamel” yang sering ditemukan di dalam produk permen dan cola malah bisa berbahaya. Pewarna karamel, ketika diproduksi dengan amonia, mengandung kontaminan penyebab kanker, yakni methylimidazole 2 dan 4. Ada beberapa jenis pewarna karamel, namun batas maksimal yang diperbolehkan FDA adalah 200 miligram per kilogram berat badan. 
Tugas Anda adalah membaca label kemasan makanan dan minuman dengan saksama agar bisa terhindar dari ‘tragedi’ yang tidak diinginkan. Paling baik adalah Anda dan keluarga membatasi konsumsi makanan kemasan dan mulai memperbanyak makan makanan rumahan.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.