Bahaya Pewarna Makanan Tiruan
informasitips.com – Bahan pewarna makanan bukanlah merupakan hal baru. Sudah sejak lama umat manusia menggunakan zat tertentu untuk memberikan warna pada makanan. Salah stau tujuan utamanya adalah untuk “menggoda” konsumen dengan warna-warna yang menarik, sehingga konsumen tertarik utuk membeli dan akhirnya memakannya. Meski telah lama digunakan, ada perbedaan mendasar antara waktu lampau dengan waktu kini perihal sumber bahan pewarna makanan tersebut.
Pada waktu lampau,
bahan pewarna makanan sering diambil dari bahan-bahan alam, misalkan ingin
warna merah maka akar bit yang digunakan, dan seterusnya. Nah, setelah perang
dunia ke-2, bahan-bahan pewarna buatan atau sintetis mulai marak digunakan.
Dalam proses
pembuatannya, seringkali pewarna alami digunakan sebagai purwarupa dalam proses
sintetis pewarna buatan. Oleh karena itu, pewarna buatan dapat dipastikan akan
memiliki warna yang lebih mencolok atau menarik ketimbang pewarna alami.
Selain
warna yang lebih menarik, keunggulan lain pewarna buatan dibandingkan pewarna
alami adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses produksinya lebih kecil serta
memiliki waktu kadaluwarsa yang jauh lebih panjang daripada pewarna alami.
Terlepas dari keunggulannya, pewarna sintetis ternyata menyimpan sejuta bahaya,
terutama bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Berikut ini uraian bahaya
dari pewarna sintetis atau buatan:
·
Menyebabkan Kanker
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
pewarna makanan yang biasa digunakan pada produk es krim, permen dan minuman,
yaitu Blue 1, beresiko dapat menyebabkan kanker pada tikus. Hal yang sama juga
ditemukan pada pewarna Blue 2 yang beresiko menyebabkan kanker otak pada tikus
jantan.
·
Menyebabkan Hiperaktivitas
Beberapa pewarna juga dihubungkan
oleh munculnya hiperaktifitas pada anak-anak. Beberapa gejala hiperaktif yang
disebabkan oleh pewarna makanan, seperti Red 40, yaitu tantrum, gelisah,
agresif, ketidakmampuan untuk focus dan gugup. Studi terbaru menunjukkan bahwa
pewarna dan pengawet sintetik tertentu menjadi penyebab memperburuknya gejala
ADD dan ADHD pada anak.
·
Gangguan pada Ginjal
Pewarna tertentu yang diketahui
dengan nama Yellow 6 terkait dengan munculnya tumor ginjal dan tumor pada
kelenjar adrenal. Yellow 6 juga diketahui mengandung sedikit senyawa
karsinogen.
·
Kemandulan pada Pria
Pewarna Blue 1 dan 2 diketahui juga
dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
·
Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah studi yang dilakukan di
University of California menunjukkan bahwa beberapa pewarna makanan dapat
menyebabkan melemahnya system imun tubuh. Dari studi yang dilakukan itu, dosis
pewarna makanan yang dikonsumsi akan menentukan tingkat pelemahan system
kekebalan tubuh.
·
Komplikasi
Gejala lainnya yang mungkin dapat
muncul secara bersamaan (komplikasi) yang disebabkan oleh pewarna makanan
sintetis yang berbahaya adalah reaksi alergi, serangan asma, migraine,
pandangan kabur, kecemasan dan munculnya masalah pada perilaku.
Dengan
diketahui sejumlah bahaya dari pewarna makanan sintetis di atas, maka wajar
jika mulai dari sekarang Kita lebih membiasakan diri untuk menggunakan bahan
pewarna alami, serta berusaha menghindari bahan-bahan makanan yang berwarna
cerah dan mencolok.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.