Total Pageviews

Friday, 19 January 2018

Bahaya Pewarna Makanan Tiruan



Bahaya Pewarna Makanan Tiruan





informasitips.com – Bahan pewarna makanan bukanlah merupakan hal baru. Sudah sejak lama umat manusia menggunakan zat tertentu untuk memberikan warna pada makanan. Salah stau tujuan utamanya adalah untuk “menggoda” konsumen dengan warna-warna yang menarik, sehingga konsumen tertarik utuk membeli dan akhirnya memakannya. Meski telah lama digunakan, ada perbedaan mendasar antara waktu lampau dengan waktu kini perihal sumber bahan pewarna makanan tersebut.


Pada waktu lampau, bahan pewarna makanan sering diambil dari bahan-bahan alam, misalkan ingin warna merah maka akar bit yang digunakan, dan seterusnya. Nah, setelah perang dunia ke-2, bahan-bahan pewarna buatan atau sintetis mulai marak digunakan.


Dalam proses pembuatannya, seringkali pewarna alami digunakan sebagai purwarupa dalam proses sintetis pewarna buatan. Oleh karena itu, pewarna buatan dapat dipastikan akan memiliki warna yang lebih mencolok atau menarik ketimbang pewarna alami.


Selain warna yang lebih menarik, keunggulan lain pewarna buatan dibandingkan pewarna alami adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses produksinya lebih kecil serta memiliki waktu kadaluwarsa yang jauh lebih panjang daripada pewarna alami. Terlepas dari keunggulannya, pewarna sintetis ternyata menyimpan sejuta bahaya, terutama bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Berikut ini uraian bahaya dari pewarna sintetis atau buatan:


·         Menyebabkan Kanker
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pewarna makanan yang biasa digunakan pada produk es krim, permen dan minuman, yaitu Blue 1, beresiko dapat menyebabkan kanker pada tikus. Hal yang sama juga ditemukan pada pewarna Blue 2 yang beresiko menyebabkan kanker otak pada tikus jantan.

·         Menyebabkan Hiperaktivitas
Beberapa pewarna juga dihubungkan oleh munculnya hiperaktifitas pada anak-anak. Beberapa gejala hiperaktif yang disebabkan oleh pewarna makanan, seperti Red 40, yaitu tantrum, gelisah, agresif, ketidakmampuan untuk focus dan gugup. Studi terbaru menunjukkan bahwa pewarna dan pengawet sintetik tertentu menjadi penyebab memperburuknya gejala ADD dan ADHD pada anak.

·         Gangguan pada Ginjal
Pewarna tertentu yang diketahui dengan nama Yellow 6 terkait dengan munculnya tumor ginjal dan tumor pada kelenjar adrenal. Yellow 6 juga diketahui mengandung sedikit senyawa karsinogen.

·         Kemandulan pada Pria
Pewarna Blue 1 dan 2 diketahui juga dapat menyebabkan kemandulan pada pria.

·         Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah studi yang dilakukan di University of California menunjukkan bahwa beberapa pewarna makanan dapat menyebabkan melemahnya system imun tubuh. Dari studi yang dilakukan itu, dosis pewarna makanan yang dikonsumsi akan menentukan tingkat pelemahan system kekebalan tubuh.

·         Komplikasi
Gejala lainnya yang mungkin dapat muncul secara bersamaan (komplikasi) yang disebabkan oleh pewarna makanan sintetis yang berbahaya adalah reaksi alergi, serangan asma, migraine, pandangan kabur, kecemasan dan munculnya masalah pada perilaku.


Dengan diketahui sejumlah bahaya dari pewarna makanan sintetis di atas, maka wajar jika mulai dari sekarang Kita lebih membiasakan diri untuk menggunakan bahan pewarna alami, serta berusaha menghindari bahan-bahan makanan yang berwarna cerah dan mencolok.



No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.