Terkadang
di antara putra dan putri kita ada yang memiliki kekurangan, baik itu
kekurangan fisik maupun non-fisik. Tentulah hal yang demikian itu menjadi
kesedihan bagi orang tuanya. Namun Allah subhanahu wata’ala senantiasa memberikan yang
terbaik bagi hamba-hambanya, sehingga sudah selayaknya apabila kita
berhusnudzon karenanya.
Menyikapi ini, kita bisa belajar dari kisah seorang ulama besar
Imam Al-Bukhari. Terkisah beliau adalah seorang yatim yang sewaktu kecil
mengalami sakit mata hingga kemudian menyebabkan kedua matanya menjadi buta,
yaitu pada umur 2 tahun.
Sebagaimana
dituturkan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam mukadimah Fathul Baari,
kemudian dikutip Syaikh Ahmad Farid dalam Min ‘A’lam Salaf (60 Biografi Ulama Salaf) dan
Jumuah Saad dalam Ummahat
Shana’at A’lam (Ibunda Tokoh-Tokoh Teladan), bahwa ibunda Imam
Bukhari adalah seorang salihah yang senantiasa bermunajat kepada Allah,
mendoakan bagi pulihnya penglihatan sang putra tercinta. Disamping berdoa,
beliau juga rutin berpuasa dan melakukan shalat malam.
Seiring berjalannya waktu, ibunda sang Imam bermimpi melihat
Nabi Ibrahim yang berkata kepadanya, “Wahai ibu, sesungguhnya Allah telah
memulihkan penglihatan putramu karena banyaknya doa yang engkau panjatkan
kepada-Nya.” Dan benar, pada pagi harinya, beliau mendapati penglihatan
putranya telah sembuh.
Kisah
ini menjadi teladan, betapa do’a dan upaya yang tulus seorang ibu bisa menjadi
sebab bagi kesembuhan, kebaikan dan kemuliaan putra-putrinya. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam kitab Tuhfatul Akhwadzi, Hadits nomor 1828, Rasulullah Sallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ, قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ) رواه الترمذي.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah Sallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Tiga doa yang mustajab (didengar oleh Allah) yang tidak ada keraguan lagi di dalamnya; doa orang yang terdzalimi, doa seorang musafir dan doa orang tua untuk anaknya.”
Pengantar: Abu Alif ALfatih, foto: www.uzbekistan.or.kr
.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.