Alasan-alasan
Virus Corona Berasal dari Lab Senjata Biologi China di Wuhan yang Bocor
Terkini.id, Jakarta – Sebuah kabar
menyebutkan bahwa virus Corona yang mematikan itu terkait dengan pengembangan
senjata biologi yang tengah dikembangkan oleh China.
Laporan-laporan
menyebutkan, China memang telah membangun sebuah laboratorium tercanggih, yakni
Wuhan National Biosafety Laboratory. Lab tersebut dibuka pada Januari 2018.
Demi
mewujudkan tujuannya, Laboratorium itu disebut sebagai satu-satunya lab yang
yang dibolehkan oleh pemerintah China untuk bekerja memanfaatkan virus-virus
paling mematikan di dunia.
Mantan
intelijen militer Israel, Dany Shoham, mengungkapkan bahwa institut tersebut
berkaitan dengan program pembuatan senjata biologi oleh Beijing.
“Laboratorium
tertentu di institut tersebut mungkin telah berkaitan dengan pengembangan
senjata biologi.”
Ahli
yang mempelajari senjata biologi China tersebut juga mengatakan proyek tersebut
termasuk bagian dari riset militer dan tentunya sangat ditutupi.
Sebelumnya
di tahun 2017, ilmuwan telah memperingatkan jika virus mirip SARS dapat
melarikan diri dari laboratorium tersebut.
Kini,
sepertinya ketakutan ilmuwan tersebut telah menjadi kenyataan.
Berjumlah
5-7 biolabs, laboratorium tersebut dirancang untuk membuat keamanan maksimum di
Wuhan pada tahun 2017, dengan tujuan mempelajari virus paling mematikan di
dunia, termasuk di antaranya Ebola hingga SARS.
Lokasi
laboratorium senjata biologis tempat virus SARS dipelajari tersebut berdekatan
dengan pasar hewan Wuahan
Dilansir
dari Daily Mail, Tim Trevan, konsultan keamanan biologis Maryland mengatakan,
ia khawatir kebudayaan China dapat menyebabkan institut tersebut menjadi tidak
aman.
Hal
ini karena China selalu terkesan menutupi informasi milik mereka, dan hal
tersebut dapat menyebabkan kerugian.
Laboratorium
ini dirancang dengan standar biosafety level 4 (BSL 4) yang pertama di China.
Laboratorium
ini terletak 32 km dari Pasar Seafood Huanan, tempat perpindahan inang hewan ke
inang manusia terjadi pertama kali.
Beberapa
pihak bertanya-tanya jika pusat merebaknya kasus tersebut muncul secara
kebetulan, tetapi komunitas ilmuwan yakin jika virus tersebut bermutasi dan
berpindah ke inang manusia saat terjadi kontak hewan dan manusia.
SARS
tercatat merupakan virus level BSL -3.
Namun
mikrobiologis Universitas Rutgers, Dr Richard Ebright katakan jika saat ini
tidak ada alasan untuk memulai kecurigaan jika fasilitas tersebut memiliki
kaitan dengan merebaknya kasus ini.
Prediksi
Bill Gates
Sementara
itu Bill Gates sebelumnya telah meramalkan pandemi virus yang muncul di China
dan dapat membunuh 33 juta orang di seluruh dunia dalam waktu enam bulan
pertama.
Dilansir
dari The Sun, Bill Gates telah memperingatkan bahwa dunia tengah berada dalam
risiko dari patogen super yang menyebar dengan cepat di planet kita.
Tak
hanya itu, dia juga mengingatkan bahwa kita harus bersiap untuk ini sebagaimana
kita bersiap akan berperang.
Berbicara
di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Massachusetts Medical Society,
Gates mengatakan dia optimis tetapi ada satu area di dunia yang tidak “membuat
banyak kemajuan”.
Dia
berkata: “Dan itu kesiapan pandemi.
“Dalam
kasus ancaman biologis, rasa urgensi itu kurang.”
“Dunia
perlu mempersiapkan pandemi dengan cara yang sama seriusnya seperti
mempersiapkan perang.”
Selama
konferensi tersebut, miliarder filantropis itu juga meluncurkan sebuah studi
mendalam oleh Institute for Disease Modeling yang mengungkapkan seberapa cepat
suatu penyakit baru dapat menyebar.
Tak
hanya itu, dia juga mengingatkan bahwa kita harus bersiap untuk ini sebagaimana
kita bersiap akan berperang.
Video
time lapse menjelaskan bagaimana wabah potensial di China kemudian dapat dengan
cepat menyebar ke seluruh planet ini, yang akhirnya menewaskan 33 juta orang.
Tahukah
Anda bahwa jumlah sebesar 33 juta orang setara dengan seperlima penduduk Jawa.
Menurut
proyeksi penduduk Indonesia (2015-2045) dengan dasar hasil Survei Penduduk
Antar Sensus (SUPAS) 2015, jumlah penduduk Indonesia pada 2019 sebanyak 266,91
juta jiwa.
Dari
jumlah tersebut, sekitar 150 juta jiwa atau lebih dari 56% berada di Pulau
Jawa.
Prediksi
Menjadi Kenyataan?
Sekarang
satu tahun kemudian, setelah muncul di kota Wuhan di China, dunia dihadapkan
dengan virus corona mematikan yang nyata.
Kasus
yang dikonfirmasi telah meroket hingga lebih dari 800 di China saja, kata para
pejabat.
Vietnam,
Singapura, Arab Saudi dan Hong Kong semuanya sekarang telah mengkonfirmasi
kasus – bersama dengan AS, Cina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Thailand.
Tetapi
Organisasi Kesehatan Dunia tadi malam menolak untuk menyatakan darurat
kesehatan masyarakat global, dan mengatakan bahwa itu masih ‘terlalu dini.’
Namun,
para pejabat mengakui komite itu terbelah hampir 50-50.
Empat
kota besar Tiongkok dikurung dengan 20 juta orang di karantina, dengan bukti
penularan dari manusia ke manusia.
Para
pejabat telah membatasi perjalanan di pusat gempa virus Wuhan, yang merupakan
rumah bagi 11 juta, serta tetangga Huanggang, Ezhou dan Lichuan.
Penelitian
pendahuluan menunjukkan bahwa virus korona diturunkan ke manusia dari ular di
pasar makanan laut Wuhan.
Michael
Ryan, kepala program kedaruratan WHO, mengatakan hampir tiga perempat dari
kasus yang dikonfirmasi terjadi pada orang berusia di atas 40, dengan empat
dari sepuluh memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
.
..
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.