Minyak Keruing
Jenis Pemanfaatan yang
Bisa Dikembangkan
Keruing yang merupakan
pohon dominan dalam hutan alam hujan tropis basah, selain menghasilkan kayu
yang laku diperdagangkan di pasar nasional maupun internasional juga
menghasilkan produk non kayu berupa minyak keruing, damar, lemak tengkawang,
kapur barus dan tannin.
A. Kayu
Keruing menghasilkan
kayu bangunan umum, baik untuk konstruksi menengah maupun berat. Hampir semua
jenis kayu keruing mempunyai struktur, warna, kekuatan dan keawetan yang serupa. Oleh
sebab itu, semuanya digolongkan ke dalam kelompok kayu perdagangan yang sama,
yakni keruing. Meskipun demikian, karena variasi yang tinggi dalam kerapatan
kayunya, kadang-kadang keruing dibedakan lagi atas subkelompok keruing ringan,
menengah-berat, dan berat. Kayu keruing termasuk kuat (kelas kuat I-II) dan
cukup awet (kelas awet III) Jika tidak diawetkan, kayu ini kurang tahan untuk
pemakaian yang berhubungan dengan tanah, sehingga umumnya digunakan untuk
keperluan interior seperti kusen pintu dan jendela, tiang, tangga, dan panel
kayu lainnya. Di samping penggunaannya sebagai panel kayu, keruing juga secara
luas dimanfaatkan untuk membuat venir dan kayu lapis. Kayu ini juga cukup baik
untuk membuat papan partikel, harbol serta sebagai bahan bubur kayu untuk
pembuatan kertas.
Pada pengolahan keseluruhan
kayu kruing menjadi kusen pintu sangat baik, dalam pengerjaannya pun sangat
mudah dikerjakan dan tidak banyak penyusutan atau pengembangan kayu dalam
keadaan kering.Walau bagaimanapun kayu kruing menjadikan alternatif bagi kayu
kamper samarinda yang akir-akhir ini harganya cenderung naik Penjelasan yang
sedikit tentang kayu kruing membantu bagi yang menggunakan kayu kruing untuk
bahan bangunan rumah.
B. Minyak dan Resin
Menurut Boer dan Ella
(2001) Dipterocarpus spp. terdiri dari 70 jenis, tersebar dari
Srilanka, India, Burma, Thailand, Indo-china, Cina Selatan, Philipina, Malaysia
dan lndonesia. Selanjutnya dari jumlah tersebut hanya 20 jenis yang
menghasilkan minyak.
Tabel 1
: Daftar jenis pohon penghasil
minyak keruing dari Dipterocarpaceae
No. Nama botanis Nama local
1. Dipterocarpus
cornutus Keruing gajah
2. D.
crinitus Keruing
bulan
3. D.
haseltii Keruing
bunga
4. D.
kerri Keruing
gondola
5. D.
grandiflorus Keruing
belimbing
6. D.
turbinatus -
7. D.
tuberculatus -
8. D.
alatus -
9. D.
baudii Lagan
senduk
10. D.
caudatus Keruing
gasing
11. D.
confertus Keruing
tempurung
12. D.
costatus Keruing
bukit
13. D.
dyeri Keruing
daun lebar
14. D.
gracilis Keruing
keladan
15. D.
kunstleri Keruing lagan
16. D.
Palembanicus Lagan torop
17. D.
sublamellatus Lagan buih
18. D.
retusus Keruing
gunung
19. D.
validos Keladan
20. D.
verrucosus Keruing beras
Sumber : Soerianegara
dan Lemmens (1997) keruing (Tabel 1).
Minyak keruing merupakan
resin cair dengan nama ilmiah Oleoresin, nama lain adalah balsam, damar minyak
atau minyak lagan. Minyak keruing
berbau harum, lengket
dan berminyak. Minyak keruing digunakan oleh masyarakat sekitar hutan untuk
lampu penerangan (obor), dempul pada kapal kayu dan pelapis untuk meningkatkan
ketahanan kayu terhadap air. Selain itu minyak keruing digunakan pula sebagai
pernis ruangan dan bahan obat-obatan antara lain sebagai dis-infectant,
laxative, diuretic, stimulant ringan dan analgesic liniments.
Minyak keruing diperoleh melalui penyadapan yaitu
dengan cara membuat lubang sadap berbentuk segitiga pada batang pohon keruing
berdiameter minimal 50 cm dan berada pada ketinggian 1 meter di atas permukaan
tanah. Lubang di buat mengarah pada pusat batang. Pengumpulan minyak dilakukan
di dalam lubang pada saat musim hujan (Nopember – Januari), dimana minyak
banyak dihasilkan. Sisa minyak yang terdapat di dalam lubang harus dihilangkan
dengan cara membakar, sehingga tidak terjadi penyumbatan dan aliran minyak
dapat terus berlangsung.
Kesimpulan
1. Potensi
ekonomi keruing tidak hanya terbatas sebagai penghasil kayu, tetapi juga
sebagai penghasil minyak keruing.
2. Keruing
pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai macam
produk yang bernilai cukup tinggi dipasaran, oleh industri-industri dibuat
menjadi beraneka macam furniture, kusen, pimtu dan aneka macam kerajinan
kayu yang lainnya.
3. Keruing
dibedakan atas subkelompok keruing ringan, menengah-berat,
4. Minyak
keruing merupakan resin cair dengan nama ilmiah Oleoresin,
nama lain adalah balsam,
damar minyak atau minyak lagan.
5. Minyak
keruing digunakan oleh masyarakat sekitar hutan untuk lampu penerangan (obor),
dempul pada kapal kayu dan pelapis untuk meningkatkan ketahanan kayu terhadap
air.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.