Nabi nabi
yang dibunuh
Oleh: Fauzan Al-Anshari
(Pimpinan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Anshorulloh Ciamis)
(Pimpinan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Anshorulloh Ciamis)
Kejahatan
Yahudi
Tragedi Flotilla
pekan lalu benar-benar menggetarkan hati manusia di seluruh dunia yang masih
memiliki nurani kemanusiaan. Sehingga kutukan terhadap kebiadaban Israel terus
mengalir dari berbagai belahan dunia. Tragedi itu menunjukkan dengan kasat
mata, betapa kejahatan Israel tidak memandang agama, ras, dan nilai-nilai
kemanusiaan. Pokoknya siapa saja yang menentang kebijakan Israel memblokade
Gaza akan mereka serang dengan cara apa pun. Kejahatan semacam ini belum
seberapa dibandingkan dengan kejahatan nenek moyang mereka terhadap para Nabi.
Berikut ini sejumlah kejahatan Yahudi yang direkam oleh Al-Qur’an dan Hadits.
Allah Ta'ala
berfirman:
وَقَضَيْنَا
إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ
وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا
"Dan
telah Kami tetapkan bagi Israil dalam al-Kitab itu: “Sesungguhnya kamu
akan membuat kerusakan di muka bumi dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan
diri dengan kesombongan yang besar”. (QS. Al-Isra: 4)
Kejahatan Yahudi
disebabkan sifat dengki mereka:
وَدَّ
كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ
كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ
الْحَقُّ
“Sebagian
besar Ahli Kitab (Yahudi) menginginkan sekali agar mereka dapat mengembalikan
kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena kedengkian yang timbul dari
diri mereka sendiri setelah nyata bagi mereka kebenaran......". (QS.
Al-Baqarah: 109)
Makar jahat mereka
yang pertama terjadi pada zaman Nabi Ya’qub, moyang mereka. Mereka berkeinginan
menyingkirkan saudaranya sendiri, Yusuf yang berakhlaq mulia sehingga
mereka lebih dicintai bapaknya. (QS.Yusuf: 7-18). Kegemaran mereka membunuh
para Nabi dan Rasul seperti membunuh Nabi Yahya secara kejam yaitu memenggal
lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan emas. Nabi Zakaria juga dibunuh
secara keji, yaitu dengan digergaji tubuhnya. Kedua pembunuhan ini terjadi pada
masa pemerintahan raja Herodes. Mereka juga gemar membunuh orang-orang sholeh
lainnya.
إِنَّ
الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ
حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ
فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
"Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa
alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil,
maka gembirakanlah mereka dengan siksa yang pedih". (QS. Ali Imran:
21)
Yahudi telah membunuh para Nabi dan Rasul seperti membunuh Nabi
Yahya secara kejam dengan memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan
emas. Nabi Zakaria juga dibunuh secara keji dengan digergaji tubuhnya.
Nabi Isa pun tidak
luput dari rencana busuk mereka, akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala
menyelamatkannya. “Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah
membunuh al-Masih Isa ibnu Maryam Rasul Allah”. Padahal mereka tidak
membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh dan salib itu
ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka (Yudas Iskaryot). Sesungguhnya
orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan Isa) benar-benar dalam keraguan
tentang (yang dibunuh) itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak
yakin bahwa yang mereka bunuh itu Isa”. (QS. An-Nisa’: 157).
Zu Nuwas adalah
seorang raja Yahudi Najran di Yaman yang sangat fanatik, tidak ingin ada agama
lain di daerah kekuasaannya. Alkisah ada sekelompok pengikut Nabi Isa yang
setia (Nasrani), ketahuan oleh mata-mata kerajaan. Lalu mereka dipaksa murtad
dan masuk Yahudi, siapa tidak mau akan dibakar hidup-hidup. Raja Zu Nuwas
memerintahkan pasukannya untuk menggali parit dan menyiapkan kayu bakar, yang
akan digunakan untuk membakar umat Nasrani yang tidak mau murtad. Kejadian ini
dikisahkan di dalam Al-Qur’an: "Binasalah orang-orang yang membuat
parit, yang berapi dinyalakan dengan kayu bakar, ketika mereka duduk di
sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap
orang-orang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu,
melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj: 4-8)
Singkat cerita,
kejahatan Yahudi pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam-pun
tak kurang kejinya. Yahudi Bani Qainuqa' adalah Yahudi pertama yang mengingkari
janjinya dengan Rasulullah, pemicunya adalah diganggunya seorang muslimah yang
datang ke pasar mereka. Ia duduk di depan salah seorang pengrajin perhiasaan,
mereka merayunya agar membuka cadar yang dipakainya namun ia menolak. Lalu si
pengrajin menarik ujung baju si wanita dan mengikatkannya ke punggung wanita
tadi, ketika berdiri terbukalah auratnya, lalu mereka menertawakannya. Sang
wanita pun berteriak minta tolong. Seorang lelaki muslim mendengar lalu
menerjang si pengrajin dan membunuhnya. Melihat kejadian itu orang-orang Yahudi
mengerumuninya, dan beramai-ramai membunuh lelaki muslim tersebut. Mendengar
berita kematian lelaki itu, maka keluarganya menuntut pertanggungjawaban
orang-orang Yahudi. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
datang bersama para sahabat mengepung mereka selama 15 malam. Atas perintah
beliau mereka diberi hukuman untuk meninggalkan Madinah.
Yahudi Bani Nadhir
melakukan pengkhianatan yang kedua. Suatu saat Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam pergi ke perkampungan Yahudi bani Nadhir untuk meminta
diyat (denda) dua orang muslim yang terbunuh dari Bani Amir, yang melakukan
pembunuhan adalah Amr bin Umayyah Ad-Dhimari, seorang Yahudi. Permintaan itu
diajukan karena sudah adanya ikatan perjanjian persahabatan antara Rasulullah dengan
mereka. Ketika beliau datang mengutarakan maksud kedatangannya, mereka berkata:
“Baik wahai Abu Qasim! kami akan membantumu dengan apa yang engkau inginkan.”
Pada saat
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam duduk bersandar di dinding
rumah mereka, kemudian mereka saling berbisik, kata mereka: “Kalian tidak
pernah mendapati lelaki itu dalam keadaan seperti sekarang ini, ini kesempatan
buat kita. Karena itu hendaklah salah seorang dari kita naik ke atas rumah dan
menjatuhkan batu karang ke arahnya”, dan untuk tugas ini diserahkan kepada Amr
bin Jahsy bin Ka’ab. Lantas ia naik ke atas rumah guna melaksanakan rencana
pembunuhan ini, tetapi Allah melindungi Rasul-Nya dari makar orang-orang Yahudi
tersebut dengan mengirimkan berita lewat Malaikat Jibril tentang rencana jahat
itu. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bergegas pulang
ke Madinah, dan memberitahukan kepada para sahabatnya tentang usaha makar
tersebut. Beliau memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap pergi
memerangi mereka. Ketika orang Yahudi Bani Nadhir mengetahui kedatangan pasukan
Rasulullah, mereka cepat pergi berlindung di balik benteng. Pasukan Islam
mengepung perkampungan mereka selama 6 malam, beliau memerintahkan untuk
menebang pohon kurma mereka dan membakarnya. Kemudian Allah memasukkan rasa
gentar dan takut di hati mereka, sehingga mereka memohon izin kepada Rasulullah
untuk keluar dari Madinah dan mengampuni nyawa mereka. Mereka juga meminta izin
untuk membawa harta seberat yang mampu dipikul unta-unta mereka kecuali
persenjataan, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
Peristiwa ini
direkam oleh Al-Qur’an:
هُوَ
الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِنْ دِيَارِهِمْ
لِأَوَّلِ الْحَشْرِ مَا ظَنَنْتُمْ أَنْ يَخْرُجُوا وَظَنُّوا أَنَّهُمْ
مَانِعَتُهُمْ حُصُونُهُمْ مِنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ
يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُمْ
بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ
"Dialah
yag mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung
mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka bahwa
mereka akan keluar dan mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat
mempertahankan mereka dari siksaan Allah, maka Allah mendatangkan kepada mereka
hukuman dari arah yang mereka tidak sangka. Dan Allah menancapkan ketakutan di
dalam hati mereka, dan memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka
sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah kejadian itu untuk
menjadi pelajaran wahai orang yang mempunyai pandangan". (QS.
al-Hasyr: 2)
Yahudi Bani
Quraizhah melakukan pengkhianatan yang ketiga. Mereka membentuk pasukan Koalisi
(al-Ahzab), antara pasukan musyrik dan pasukan Yahudi. Suku Quraisy dipimpin
Abu Sufyan ibnu Harb, suku Gathafan di bawah pimpinan Uyainah ibnu Hushn, suku
bani Murrah di bawah pimpinan Harits ibnu Auf dan suku-suku yang lain,
sementara pasukan Yahudi bani Quraizhah akan menusuk dari belakang. Peperangan
Al-Ahzab itu betul-betul menyesakkan dada kaum muslimin yang terkepung, apalagi
tingkah golongan munafik yang membuat goyah pasukan Islam. Berkat kesabaran
kaum muslimin, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengirim pasukan
Malaikat dengan mendatangkan serangan berupa angin topan dan guntur yang
memporak-porandakan pasukan koalisi. Mereka kocar-kacir, dan pulang ke tempat
masing-masing dengan membawa kekalahan. Tinggallah Yahudi Bani Quraizhah, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumumkan kepada pasukan
Islam: “Bagi mereka yang mau mendengar dan taat agar jangan shalat
ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.”
Kaum muslimin
langsung bergerak menuju perkampungan Yahudi Bani Quraizah, dan mengepung
mereka selama 25 malam. Orang-orang Yahudi tersebut benar-benar dicekam
rasa ketakutan, lalu memohon kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
agar memberikan izin kepada mereka untuk keluar, sebagaimana yang beliau
lakukan kepada Yahudi Bani Nadhir. Beliau menolak permohonan mereka, kecuali
mereka keluar dan taat pada keputusan beliau. Kemudian Rasululah Shallallahu
'Alaihi Wasallam menyerahkan keputusan atas mereka kepada Sa’ad ibnu
Mu’adz pemimpin suku Aus. Keputusan telah ditetapkan yaitu: laki-laki dewasa
dieksekusi, harta dirampas, anak-anak dan wanita menjadi tawanan. Hukuman
terhadap pengkhianatan Bani Quraizhah lebih berat dari pada Bani Qainuqa'
dan Bani Nadzir, karena dampak dari pengkhianatan mereka hampir saja
merontokkan moral kaum muslimin dan membahayakan nyawa mereka semua.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ
جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا
وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ
فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ
الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا هُنَالِكَ
ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالًا شَدِيدًا
"Hai
orang-orang yang beriman ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika datang
kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan
tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan
apa yang kamu kerjakan. Yaitu ketika datang (musuh) dari atas dari bawahmu, dan
ketika tidak tetap lagi penglihatanmu dan hatimu naik menyesak sampai ke
tenggorokan, dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam
purbasangka disitulah diuji orang-orang mukmin, dan digoncangkan hatinya dengan
goncangan yang sangat". (QS. al-Ahzab: 9-11)
Kehancuran
Yahudi
Secara global
Al-Qur’an mengabarkan kehancuran Yahudi, seperti firman-Nya:
فَإِذَا
جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ
كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
"Dan
apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan
orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka
kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang
mereka kuasai”. (QS. Al-Isra’: 7)
Sejak 1948 Yahudi
merampas tanah Palestina. Dan sejak 2006 sampai sekarang mereka memblokade
Gaza. Sehingga sekitar 1,5 juta jiwa muslim terkurung rapat dari dunia luar.
Berbagai upaya kemanusiaan untuk membantu mereka selalu digagalkan oleh Israel,
termasuk misi kemanusiaan yang baru saja diserang pasukan komando Israel di
perairan Gaza (Laut Mediterania). Tidak ada kekuatan di dunia ini yang mampu
menghentikan kebiadaban Israel. Pengepungan dan pemenjaraan massal oleh
penjajah Israel dengan pembangunan tembok pemisah dimulai 16 Juni 2002 di Tepi
Barat dengan dalih pengamanan. Panjang tembok tersebut mencapai 721 km
sepanjang Tepi Barat, tinggi 8 meter sehingga mengisolasi lahan pertanian milik
penduduk Palestina yang ditanami berbagai buah, seperti anggur dan zaitun. Hal
ini berakibat perekonomian Palestina terpuruk. Pengepungan ini sudah
dinubuwatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Hampir
tiba masanya tidak dibolehkan masuk (embargo) kepada penduduk Iraq meski hanya
satu qafiz makanan dan satu dirham," Kami bertanya
dari mana larangan itu? Beliau menjawab: "Dari
orang-orang asing yang melarangnya." Kemudian berkata lagi:
"Hampir tiba masanya tidak diperbolehkan masuk (blokade) kepada penduduk
Syam (Palestina) meski hanya satu dinar dan satu mud makanan." Kami
bertanya: "Dari mana larangan itu? Beliau menjawab: Dari
orang-orang Romawi." (HR. Muslim)
Siapa kekuatan yang mampu menghancurkan Israel? Pasukan
Islam dari Khurasan (Afghanistan) dengan bendera-bendera hitam, . . (al-Hadits)
Siapa kekuatan
yang mampu menghancurkan Israel? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan:
“Akan muncul dari Khurasan (Afghanistan) bendera-bendera hitam, maka tidak
ada seorang pun yang mampu mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu ditancapkan
di Eliya (al-Quds)“. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nu’aim bin Hammad).
Kehancuran Israel berarti kiamat telah dekat, sehingga banyak orang
mempertahankan eksistensi Negara Israel tersebut, namun janji Allah dan
Rasul-Nya pasti akan terlaksana:
“Tidak akan
terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai
orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan
berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang
Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh
pohonnya Yahudi”. (HR. Ahmad)
“Kalian akan
memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di
balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, inilah si Yahudi di
belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767),
dan Muslim dalam Shahih-nya (2922)].
Al-Hafizh Ibnu
Hajar berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari
kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya
hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara
hakikat”.[Fathul Bari (6/610)]. Wallahu a’lam.
(PurWD/voa-islam.com)
Baca seterusnya
..
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.