Total Pageviews

Tuesday 1 November 2016

ISLAM IS NOT TERRORIST





ISLAM BUKAN PENGGANAS


5:32 Oleh sebab itulah, Kami tetapkan atas Bani Israel, bahawa sesungguhnya, siapa membunuh seorang manusia, yang bukan membunuh orang atau bukan berbuat bencana di muka bumi, maka seolah olah ia telah membunuh manusia semuanya. Barang siapa menghidupkan seorang manusia, maka seolah olah ia telah menghidupkan manusia sekaliannya. Sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa orang rasul Kami dengan membawa keterangan, kemudian kebanyakkan mereka selepas itu melampaui batas di muka bumi.

6:152 Dan janganlah kamu hampiri harta anak yatim, kecuali dengan jalan yang terbaik, hingga ia sampai dewasa (baligh); dan sempurnakan lah sukatan dan timbangan dengan keadilan. Tiadalah kami berati diri, melainkan sekadar tenaganya, dan apabila kamu berkata hendaklah berlaku adil, walaupun terhadap karib karibmu sendiri dan tepati lah janji Allah. Demikianlah Allah berwasiat kepadamu, mudah mudahan kamu mendapat peringatan.

7:56 Janganlah kamu berbuat bencana di muka bumi, sesudah baiknya. Mintalah kepadaNya dengan ketakutan dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dari orang2 yang berbuat kebaikan.

7:74 Ingatlah, ketika Ia mengangkatmu menjadi khalifah, sesudah (kaum) ‘Ad dan Ia menempatkan kamu di muka bumi, kamu dirikan mahligai di lembahnya dan kamu pahat bukit2nya menjadi rumah. Sebab itu ingatlah akan nikmat Allah dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di muka bumi sebagai orang2 penjahat.

7:85 (Kami utus) ke Madyan seorang saudaranya, Syu’aib. Ia berkata : Hai kaumku sembahlah Allah, Tidak ada bagimu Tuhan, selain daripadaNya. Sesungguhnya telah datang kepadamu keterangan daripada Tuhanmu. Sebab itu sempurnakanlah sukatan dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan hak manusia dan jangan pula berbuat kebinasaan di muka bumi sesudah baiknya. Demikian itu terlebih baik bagimu , jika kamu orang yang beriman.

7:157 (Iaitu) orang orang yang mengikut Rasul Nabi yang Ummi, (namanya) mereka dapati termaktub disisi mereka dalam Taurat dan Injil, dia menyuruh mereka berbuat kebajikan dan melarang mengerjakan yang mungkar (haram), serta menghalalkan yang baik baik (lazat rasanya) dan mengharamkan yang keji keji lagi membuangkan beban mereka dan belenggu yang ada pada mereka. Maka orang orang yang beriman kepadaNya dan menguatkannya dan menolongnya dan mengkut cahaya (Quran) yang diturunkan kepadanya, mereka itulah orang orang yang menang.

11:85 Hai kaumku! Sempurnakanlah sukatan dan timbangan dengan keadilan dan janganlah kamu kurangkan hak orang sedikit juapun dan jangan pula berbuat bencana di muka bumi sebagai orang orang perosak.

17:31 Janganlah kamu bunuh anak anakmu, kerana takut kemiskinan. Kami memberi rezeki mereka dan rezekimu.Sesungguhnya membunuh mereka itu satu dosa besar.

17:34 Janganlah kamu hampiri harta anak yatim, melainkan dengan (jalan) yang sebaik baiknya, hingga ia sampai dewasa, dan tepatilah janji, sesungguhnya janji itu akan diperiksa.

17:35 Kamu sempurnakanlah sukatan, bila kamu menyukat dan timbanglah sesuatu dengan timbangan yang betul. Demikian itulah lebih baik dan paling baik akibatnya.

17:37 Janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan sombong, sesungguhnya engkau tiada dapat menembus bumi dan tak akan sampai engkau setinggi gunung.

17:38 Segala yang tersebut itu adalah kejahatannya amat dibenci disisi Tuhanmu. 

26:181 Sempurnakanlah sukatan, dan janganlah  kamu kurangkan!

26:182 Timbanglah (suatu barang) dengan timbangan (neraca) yang betul.

26:183 Janganlah kamu kurangkan hak manusia dan jangan pula berbuat bencana di muka bumi.

 49:11 Hai orang orang yang beriman, janganlah kaum laki laki menghinakan kaum laki laki (yang lain), kerana boleh jadi kaum yang dihinakan itu, lebih baik dari kaum yang menghinakan dan jangan pula kaum perempuan (menghinakan) kaum perempuan (yang lain), kerana boleh jadi perempuan yang dihinakan itu, lebih baik dari perempuan yang menghinakan. Janganlah kamu cela mencela sesama kamu dan jangan pula panggil memanggil dengan gelaran (yang tidak baik). Seburuk buruk nama ialah pasik sesudah beriman. Barang siapa yang tiada bertaubat, maka mereka itulah orang yang aniaya.






Dalam agama Sikh mereka disarankan memakai 5 K iaitu:   The_Five_Ks

KESH
The Kesh, or unshorn long hair, is considered by Sikhs as an indispensable part of the human body. Long known as a sign of spiritual devotion, it also emulates the appearance of Guru Gobind Singh and is one of the primary signs by which a Sikh can be clearly and quickly identified. A Sikh never cuts or trims any hair as a symbol of respect for the perfection of God's creation. The uncut long hair and the beard, in the case of men, form the main kakār for Sikhs.[3]
The turban is a spiritual crown, which is a constant reminder to the Sikh that he or she is sitting on the throne of consciousness and is committed to living according to Sikh principles. Guru Gobind Singh told his Sikhs:"Khaalsa mero roop hai khaas. Khaalsa mai ho karo nivaas... The Khalsa is my image. Within the Khalsa I reside."[citation needed] Wearing a turban declares sovereignty, dedication, self-respect, courage and piety. A noted figure in Sikh history is Bhai Taru Singh, who was martyred but he refused to get his Kesh cut.
KANGHA
A Kangha is a small wooden comb that Sikhs use twice a day. It is supposed to be worn only in the hair and at all times. Combs help to clean and remove tangles from the hair, and is a symbol of cleanliness. Combing their hair reminds Sikhs that their lives should be tidy and organized. The Sikhs were commanded by Guru Gobind Singh to wear a small comb called a Kangha at all times. The comb keeps the hair tidy, a symbol of not just accepting what God has given, but also an injunction to maintain it with grace. The Guru said hair should be allowed to grow naturally. For men, this includes not shaving. At the time of Guru Gobind Singh dev ji, some holy men let their hair become tangled and dirty. The Guru said that this was not right. Hair should be allowed to grow but it should be kept clean and combed at least twice a day.
KARAH
The Sikhs were commanded by Guru Gobind Singh at the Baisakhi Amrit Sanchar in 1699 to wear an iron bangle called a Kara at all times. The Kara is a constant reminder to always remember that whatever a person does with their hands has to be in keeping with the advice given by the Guru. The Kara is an iron/steel circle to symbolise God as never ending. It is a symbol of permanent bonding to the community, of being a link in the chain of Khalsa Sikhs (the word for link is 'kari').
KACHERA
Originally, the Kachera was made part of the five Ks as a symbol of a Sikh soldier's willingness to be ready at a moment's notice for battle or for defense. The confirmed Sikh (one who has taken the Amrit) wears a Kachera every day. Some go to the extent of wearing a Kachera while bathing, to be ready to at a moment's notice, changing into the new one leg at a time, so as to have no moment where they are unprepared. Further, this garment allowed the Sikh soldier to operate in combat freely and without any hindrance or restriction, because it was easy to fabricate, maintain, wash and carry compared to other traditional under-garments of that era, like the dhoti. The Kachera symbolises self-respect, and always reminds the wearer of mental control over lust, one of the Five Evils in Sikh philosophy. Kachera follow a generally practical and roomy design. It features an embedded string that circles the waist which can be tightened/loosened as desired, and then knotted securely. The Kachera can be classed between underwear and an outer garment, as in appearance it does not reveal private anatomy, and looks and wears like shorts. As with all of the Five Ks, there is equality between men and women, and so women are also expected to wear it. Considering the hot climate in India, the Kachera is often worn by men as an outer garment, keeping the wearer cool and being practical in manual work such as farming, however it is generally not considered respectful for women to wear the Kachera as an outer garment (on its own) as it is considered too revealing.
KIRPAN
The Kirpan is a short dagger which symbolizes a Sikh's duty to come to the defence of those in peril. All Sikhs should wear a short form of Kirpan (approx. 6" to 9" long) on their body at all times as a defensive side-arm, just as a police officer is expected to wear a public-defensive weapon when on duty. Its use is only allowed in the act of self-defense and the protection of others. It stands for bravery and protecting the weak and innocent. Originally, the kirpan was kept sharp and was actually used to defend others, such as those who were being oppressed by harsh rulers, women who were raped in the streets, or a person who was being robbed or beaten. The true Sikh cannot turn a blind eye to such evils, thinking that they are "someone else's concern."[citation needed] It is the duty of the true Sikh to help those who suffer unjustly, by whatever means available, whether that means alerting the police, summoning help, or literally defending those who cannot defend themselves, even if that means putting oneself in harm's way.

TETAPI MEREKA MEREKA YANG SUKA MELABEL AGAMA ISLAM SEBAGAI PENGGANAS TIDAK PERNAH SEKALI PUN MENGAITKAN AGAMA SIKH SEBAGAI PENGGANAS WALAUPUN AGAMA SIKH MEWAJIBKAN PARA PENGIKUTNYA MEMBAWA PISAU KIRPAN DI DALAM SEMBUNYIAN BAJU PAKAIAN MEREKA. 

SAYA DAN AGAMA ISLAM SAMA SEKALI TIDAK PERNAH MENUDUH MANA MANA AGAMA AGAMA LAIN SEBAGAI PENGGANAS MALAH MENGAMALKAN BEBAS BERAGAMA DI MALAYSIA.








No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.