Pnemonia, Penyakit Infeksi Paru yang Bisa Berakibat Fatal
Pneumonia adalah salah satu penyakit yang menyerang paru dan cukup
sering terjadi di Indonesia. Sebenarnya apa itu penyakit pneumonia? Apakah
penyakit ini berbahaya? Apa penyebabnya dan bagaimana mengobatinya?
Apa itu
penumonia?
Pneumonia adalah penyakit
infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru
meradang dan membengkak. Kondisi kesehatan ini sering kali disebut dengan
paru-paru basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.
Kondisi paru-paru basah ini
dapat dialami oleh siapa pun. Namun pneumonia pada anak bisa sangat berbahaya
dan menyebabkan kematian. Bahkan, badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan jika
penyakit pneumonia adalah penyebab 16% kematian balita di dunia pada tahun
2015. Sementara, di Indonesia sendiri, dilansir dari CNN,
penyakit pneumonia pada anak menyebabkan 2-3 balita yang meninggal setiap
jamnya.
Apa saja tanda
dan gejala penyakit penumonia?
Bila Anda menderita paru-paru
basah, maka berikut gejala dan tanda yang umumnya terjadi yaitu:
·
Batuk terus-terusan, dengan
disertai dahak
·
Demam
·
Berkeringat
·
Menggigil
·
Susah bernapas
·
Dada sakit
·
Nafsu makan menurun
·
Detak jantung terasa cepat
Sementara, gejala yang cukup
jarang terjadi tetapi bisa tetap muncul seperti:
·
Kepala sakit
·
Lemas dan lelah
·
Mual dan muntah
·
Nyeri sendi dan otot
·
Batuk disertai dengan darah
Beberapa gejala tersebut umum dan sering terjadi pada orang yang
mengalami penyakit pneumonia dan akan berlangsung sekitar 24-48 jam. Namun, hal
ini tergantung juga dengan kondisi masing-masing individu. Bahkan penyakit
pneumonia pada anak juga dapat menimbulkan gejala yang berbeda. Berikut adalah
gejala yang akan muncul saat penyakit pneumonia pada anak terjadi:
·
Anak di bawah usia 5 tahun,
bisa mengalami nafas yang cepat dan tidak teratur.
·
Bayi akan menunjukkan gejala
muntah-muntah, lemas, tidak berenergi, dan sulit makan serta minum
Apa saja
penyebab penyakit pnemonia?
Faktanya, pneumonia adalah
penyakit infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Jadi,
penyakit pneumonia sangat mudah ditularkan melalui udara. Biasanya,
penularannya terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau
batuk.
Virus dan bakteri penyebab
pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut saat bersin dan
kemudian menginfeksi tubuh yang lain. Pasalnya, bakteri dan virus dapat
dikeluarkan dengan mudah saat seseorang bernapas.
Peluang Anda semakin besar
untuk terkena penyakit pneumonia ini, bila Anda memiliki beberapa faktor risiko
tertentu. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit pneumonia
adalah:
·
Bayi yang berusia 0-2 tahun
·
Lansia yang memasuki usia di
atas 65 tahun
·
Pernah memiliki riwayat penyakit
stroke sebelumnya
·
Cenderung memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah, akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan
tertentu seperti steroid.
·
Memiliki kebiasaan merokok.
merokok dapat menyebabkan penumpukan lendir dan cairan di dalam paru, sehingga
menyebabkan paru-paru basah.
·
Mempunyai riwayat penyakit
kronis tertentu, seperti asma, diabetes, gagal jantung, cystic fibrosis,
HIV dan AIDS.
·
Sedang menjalani pengobatan
kanker. Pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat menurunkan kekebalan tubuh,
sehingga bakteri atau virus penyebab paru-paru basah ini dapat masuk.
·
Sedang dirawat di rumah sakit.
Bila Anda sedang dirawat di rumah sakit – meski bukan dirawat akibat infeksi
paru – maka Anda berisiko tinggi untuk terkena pneumonia. Pasalnya, virus dan
bakteri penyakit ini cukup banyak ditemukan di area rumah sakit.
Jenis-jenis
pneumonia
Penyakit pneumonia dapat
dikelompokkan dalam beberapa hal, yaitu berdasarkan dengan penyebab, di mana
penyakit ini didapatkan, serta bagaimana paru-paru basah tersebut ditularkan.
Jenis pneumonia berdasarkan penyebabnya
·
Pneumonia bakterial. Bakteri
yang paling sering menyebabkan kondisi paru-paru basah ini terjadi yaitu Streptococcus pneumoniae. Sementara, Chlamydophlla pneumonia dan Legionella pneumophila juga bakteri
penyebab paru-paru basah.
·
Pneumonia viral. Virus
sering kali menjadi penyebab dari penyakit pneumonia pada anak. Biasanya,
gangguan yang disebabkan oleh virus ini, tidak terlalu serius dan hanya terjadi
dalam waktu yang sebentar saja ketimbang gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh bakteri.
·
Pneumonia
mycoplasma. Mycoplasma adalah organisme yang bukan berasal dari jenis
virus maupun bakteri, tetapi dapat mengakibatkan gangguan yang sama. Biasanya,
paru-paru basah jenis ini dialami oleh anak-anak yang sudah beranjak remaja
serta dewasa muda.
·
Pneumonia
jamur. Penyakit jenis ini sering kali menyerang pasien yang mengalami
penyakit kronis atau orang yang memiliki sistem imun yang rendah. Jamur yang
jadi penyebab pneumonia biasanya berasal dari tanah.
Pneumonia berdasarkan lokasi terjangkitnya
·
Pneumonia
nosokomial. Jika Anda mengalami jenis gangguan ini, maka artinya Anda
mendapatkan penyakit tersebut ketika di rumah sakit. Penyakit ini dianggap
lebih serius ketimbang kondisi paru-paru basah lainnya, sebab biasanya bakteri
yang menginfeksi cenderung sudah kebal dengan antibiotik.
·
Pneumonia
komuniti. Artinya, penyakit infeksi ini didapatkan dari lingkungan
sekitar.
Pneumonia berdasarkan cara penularannya
·
Pneumonia
aspirasi. Penyakit ini terjadi ketika makanan, air, air liur, bahkan
asam lambung masuk ke dalam saluran paru-paru. Hal ini biasanya terjadi pada
orang yang mengalami gangguan mengunyah, memiliki gangguan sistem saraf, atau
sedang berada di bawah pengaruh alkohol.
·
Pneumonia
akibat ventilator. Infeksi penyakit pneumonia didapatkan
setelah menggunakan ventilator.
Bagaimana cara
dokter mendiagnosis penyakit pneumonia ?
Selain melihat gejala yang
muncul, kondisi paru-paru basah ini dapat diketahui jika Anda melakukan
beberapa pemeriksaan kesehatan khusus, seperti:
·
Rontgen dada.
Dengan menggunakan sinar X, dokter dapat melihat bagian paru-paru yang terkena
penyakit pneumonia.
·
Tes
darah. pemeriksaan darah dilakukan
untuk mengetahui tipe virus atau bakteri yang menyebabkan paru-paru basah ini
terjadi.
·
Tes
dahak. Jika benar Anda mengalami
paru-paru basah, maka virus atau bakteri yang menyebabkan gangguan kesehatan
ini akan terlihat pada dahak.
·
Memeriksa
kadar oksigen darah. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa banyak oksigen yang ada di dalam darah Anda. Pasalnya,
penyakit ini dapat menyebabkan oksigen tidak bisa masuk ke dalam aliran darah.
Bila Anda menunjukkan beberapa gejala yang parah, maka dokter
biasanya akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih
lanjut, seperti:
·
CT scan. Bila penyakit infeksi paru yang Anda derita tak
kunjung sembuh, maka dokter akan meminta Anda untuk melakukan ct scan agar
dapat dilihat kondisi paru Anda saat itu.
·
Kultur
cairan paru. Pemeriksaan ini mengharuskan
dokter mengambil cairan di dalam paru dan kemudian diperiksa kandungannya.
Pemeriksaan ini membantu dokter untuk menetukan tipe infeksi yang terjadi.
Apa saja obat
pneumonia yang sering digunakan?
Penyakit pneumonia adalah
penyakit yang disebabkan infeksi, sehingga pengobatan yang dilakukan bertujuan
untuk menghentikan infeksi dan mencegahnya datang di kemudian hari. Pengobatan
yang diberikan akan disesuaikan dengan tipe, keparahan dari infeksi paru yang
terjadi, usia pasien, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Macam-macam opsi
pengobatan pneumonia adalah:
Antibiotik
Obat antibiotik akan diberikan
pada orang yang terserang penyakit pneumonia bakterial. Biasanya, tim medis
Anda akan memeriksa dulu jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi di organ
paru, kemudian akan disesuaikan dengan jenis antibiotik yang akan
diberikan. Ketika pemberian antibiotik tidak dapat mengatasi gejala infeksi
yang dialami, maka bisa jadi bakteri telah kebal terhadap obat tersebut,
sehingga dokter akan menggantinya dengan jenis obat yang baru.
Obat antivirus
Obat ini digunakan untuk pasien
yang mengalami infeksi akibat virus. Virus tidak bisa dilawan dengan
antibiotik, jadi kalau ada pasien yang mengalami infeksi paru setelah flu maka
sebaiknya diberikan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir
(relenza).
Obat batuk
Obat ini digunakan untuk
meredakan gejala batuk yang biasanya dialami ketika infeksi paru menyerang.
Biasanya akan diberikan untuk membuat Anda lebih nyaman dan supaya Anda tidak
merasakan sakit akibat batuk terus menerus.
Obat penghilang rasa sakit
Bila Anda mengalami nyeri sendi
atau otot, kepala pusing, atau demam, maka dokter akan memberikan obat
penghilang rasa sakit untuk meredakan gejala yang Anda alami, seperti ibuprofen dan acetaminophen.
Apakah saya perlu dirawat di
rumah sakit? Bila gejala infeksi yang Anda alami ringan dan tidak terlalu
parah, maka Anda hanya akan diberikan obat-obatan yang telah disebutkan
sebelumnya. Anda akan dirawat di rumah sakit karena paru-paru basah yang Anda miliki
jika:
·
Berusia lebih dari 65 tahun
·
Memiliki gangguan fungsi ginjal
·
Memiliki tekanan darah kurang
dari 90/60 mm Hg. Selain itu, mengalami tekanan diastol kurang dari 90 mmHg
atau memiliki tekanan darah sistol kurang dari 60 mmHg.
·
Pernapasan terasa cepat,
bernapas 30 kali atau lebih dalam satu menit
·
Suhu tubuh di bawah normal
·
Detak jantung di bawah 50 atau
di atas 100
Bila hal ini terjadi pada Anda,
sebaiknya Anda segera pergi ke IGD untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Sementara pneumonia pada anak harus dirawat intensif di rumah sakit bila:
·
Kurang dari 2 tahun
·
Mengalami letargi atau
penurunan kesadaran
·
Sulit bernapas
·
Mengalami dehidrasi
·
Memiliki kadar oksigen yang
rendah pada darah
Apakah pneumonia
bisa disembuhkan hanya dengan minum obat?
Umumnya memang kondisi infeksi
ini dapat disembuhkan hanya dengan konsumsi obat saja dan gejala akan hilang
dalam waktu yang sebentar. Setelah pengobatan diberikan, biasanya tubuh akan
kembali pulih hanya dalam waktu beberapa minggu saja.
Tapi hal ini tergantung dengan
seberapa parah infeksi paru yang terjadi. Semakin parah gejala yang dialami,
maka waktu pengobatan yang dibutuhkan semakin lama. Pada beberapa kasus,
penyakit infeksi paru ini dapat datang kembali dan dapat menyebabkan gangguan
pernapasan yang kronis.
Gangguan kesehatan ini juga
dapat memperparah penyakit yang sebelumnya telah Anda derita, seperti contohnya
memperparah gejala penyakit jantung.
Berbagai
komplikasi yang bisa muncul akibat penyakit pneumonia
Bila infeksi tidak ditangani
dengan baik, maka akan ada komplikasi atau masalah kesehatan lain yang timbul.
Komplikasi yang akan timbul akibat pneumonia adalah:
·
Bakterimia. Hal ini terjadi ketika bakteri penyebab infeksi
masuk ke dalam darah sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah, peradangan
di dalam darah, bahkan dalam beberapa kasus mengakibatkan kegagalan organ.
·
Luka
pada organ paru. Infeksi yang ditimbulkan
membuat paru semakin banyak mengalami luka.
·
Efusi
pleura. Jika infeksi tidak ditangani
dengan baik, maka cairan akan berkumpul pada bagian selaput paru dan
menyebabkan pasien semakin sulit bernapas.
·
Infeksi
pada salah satu bagian jantung.
Bakteri dapat menginfeksi jantung juga meskipun tadinya berada di organ paru.
Kondisi ini disebut dengan endokarditis. Penyebaran infeksi ke jantung ini
harus segera ditangani, karena jika tidak pasien akan berisiko mengalami gagal
jantung.
Apa yang harus
saya lakukan saat sedang terkena pneumonia?
Perawatan di rumah juga harus
diperhatikan untuk mencegah infeksi datang menyerang paru kembali. Berikut
adalah tips jika Anda sedang menjalani masa pemulihan dari infeksi paru di
rumah:
·
Istirahat
yang cukup. Jangan kembali beraktivitas
normal dulu jika gejala-gejala infeksi Anda belum sembuh betul, apalagi suhu
badan masih tinggi. Meskipun Anda sudah merasa lebih baik, sebaiknya jangan
terlalu lelah dan memaksakan diri. Hal ini dapat membuat kekebalan tubuh Anda
kembali lemah dan infeksi dapat kembali di kemudian hari.
·
Minum
air yang cukup. Menjaga tubuh tetap
terhidrasi dengan baik dapat menolong Anda untuk mengurangi jumlah lendir atau
dahak di dalam paru.
·
Mengonsumsi
obat sesuai dengan anjuran.
Sebaiknya Anda konsumsi obat sesuai dengan anjuran yang diberikan. Bila Anda
diminta untuk mengonsumsi antibiotik, maka lebih baik Anda habiskan obat
tersebut. Pasalnya, jika tidak dihabiskan, bakteri penyebab infeksi dapat kebal
terhadap obat yang Anda konsumsi.
Apakah pneumonia
dapat dicegah? Bagaimana cara pencegahannya?
Dalam banyak kasus, infeksi ini
sebenarnya dapat dicegah. Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan agar tak
terkena pneumonia adalah dengan pemberian vaksin serta menghindari berbagai
faktor risiko dari penyakit ini.
·
Vaksinasi. Vaksin dianggap sebagai cara yang cukup ampuh
untuk menghindari infeksi paru ini terjadi. biasanya, ada vaksin yang memang
khusus pneumonia dan ada vaksin untuk menangkal flu – karena infeksi sering
terjadi setelah flu. untuk mengetahui mana yang tepat untuk Anda dapatkan,
sebaiknya konsultasikan hal ini pada dokter Anda.
·
Pastikan
kalau anak-anak juga mendapatkan vaksin.
Pneumonia pada anak juga dapat dicegah dengan cara vaksin. Biasanya vaksin yang
diberikan pada anak yang berusia di bawah 2 tahun dengan anak yang berusia 2-5
tahun berbeda. Karena pneumonia pada anak cukup berbahaya, sebaiknya segera
berikan vaksin pada si kecil dan diskusikan hal ini pada dokter anak Anda.
·
Menerapkan
pola hidup yang bersih. Karena
penyakit pneumonia adalah penyakit infeksi, maka untuk mengurangi risiko, Anda
harus menjaga kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan. Sering-sering lah
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir agar bakteri dan
virus tak menempel di permukaan kulit.
·
Jauhi
rokok. Kebiasaan ini hanya akan
membuat saluran pernapasan Anda terinfeksi, termasuk organ paru.
·
Melakukan
pola hidup yang sehat. Hal ini bertujuan untuk
menjaga kesehatan Anda secara menyeluruh. Selain itu, dengan mengonsumsi
makanan yang sehat dan berolahraga rutin, Anda akan memiliki sistem kekebalan
yang kuat dan mampu menangkal berbagai zat asing masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga:
.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.