Fakta
Gempa Msia
Liputan6.com,
Jakarta - Gempa mengguncang Malaysia pada
Jumat pagi, 5 Juni 2015. Gempa menggoyang wilayah Negara Bagian Sabah,
khususnya di Gunung Kinabalu, gunung tertinggi di negara itu.
Selain
merenggut korban jiwa, gempa ini juga mengagetkan publik Malaysia lantaran
bagian penting Gunung Kinabalu menjadi berubah bentuk. Bahkan, pemerintah
Negara Bagian Sabah menjadikan musibah ini sebagai Hari Berkabung Nasional.
Berikut 5 fakta dari terjadinya gempa tersebut.
Gempa Berkekuatan 6 SR
Gempa dengan kekuatan
6 skala Richter mengguncang Sabah, wilayah Malaysia yang terletak di Pulau
Kalimantan pada Jumat pagi, 5 Juni 2015.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan lindu terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Episentrumnya berada di titik 19 km dari Kota Ranau, atau 54 km dari Kota Kinabalu.
Gempa mengguncang bangunan, membuat kaca bergetar. Orang-orang pun berlarian dari rumah, toko, kepanikan juga terjadi di Bandara Internasional Kota Kinabalu.
Sementara
itu, sekitar 200 pendaki terjebak di Gunung Kinabalu, 89 di antaranya bahkan
dinyatakan hilang.
Departemen
Kebakaran dan SAR Sabah atau Sabah Fire and Rescue Department mengonfirmasi 195
pendaki lokal dan mancanegara, serta 43 pemandu terjebak di gunung setinggi
4.095 meter itu.
Korban
Tewas 13 Orang
Tim penyelamat
mengevakuasi 11 jenazah pendaki dari puncak gunung tertinggi Malaysia,
Kinabalu, sehari setelah Malaysia dilanda gempa bumi berskala 6 SR.
Pejabat kepolisian
setempat, Farhan Lee Abdullah, mengatakan 9 jenazah yang ditemukan itu telah diterbangkan menggunakan
helikopter. Sementara dua lainnya dievakuasi melalui jalan darat.
Farhan
menegaskan, hingga kini jumlah korban tewas ada 13 orang. 2 Korban tewas di
antaranya adalah seorang pemandu lokal usia 30 tahunan dan seorang pelajar asal
Singapura berusia 12 tahun. Mereka telah dievakuasi Jumat malam.
Polisi
mengatakan masih mencari 17 orang pendaki lainnya, termasuk 8 warga Singapura
dan lainnya dari China, Filipina, serta Jepang. Sisanya adalah orang Malaysia.
Kewarganegaraan 11 pendaki tewas yang baru dievakuasi itu belum jelas.
Sebelah
"Telinga Keledai" Hilang
Tak hanya merenggut
belasan nyawa, gempa Malaysia juga membuat Gunung Kinabalu di Negara Bagian
Sabah, berubah bentuk. Hal ini turut membuat publik Malaysia bersedih hati.
Wajar saja,
karena salah satu ikon dari gunung itu yang biasa disebut
"Telinga Keledai" hilang karena digoyang gempa 6 skala Richter.
"Bad news confirmed! part of the iconic 'Donkey's Ear' @Mount Kinabalu is gone due to strong tremor this morning," tulis Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Negara Bagian Sabah, Malaysia Masidi Manjun dalam akun Twitter miliknya, yang berarti, "Berita buruk terkonfirmasi! Bagian dari 'Telinga Keledai' ikon Gunung Kinabalu hilang karena gempa yang kuat pagi ini."
"Bad news confirmed! part of the iconic 'Donkey's Ear' @Mount Kinabalu is gone due to strong tremor this morning," tulis Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Negara Bagian Sabah, Malaysia Masidi Manjun dalam akun Twitter miliknya, yang berarti, "Berita buruk terkonfirmasi! Bagian dari 'Telinga Keledai' ikon Gunung Kinabalu hilang karena gempa yang kuat pagi ini."
Untuk
membuktikan kabar itu, Masidi juga menyertakan foto yang memperlihatkan kondisi
Gunung Kinabalu sebelum gempa terjadi dan kondisi setelah gempa menggoyang
gunung tertinggi di Malaysia itu.
Terlihat
jelas salah satu bagian yang disebut Telinga Keledai itu tak lagi tegak berdiri
berdampingan dengan 'telinga' lainnya.
Polemik
Penyebab Gempa
Meski musibah gempa
tak bisa diprediksi, masyarakat Sabah punya penilaian sendiri tentang penyebab
terjadinya lindu.
Wakil Menteri Besar
Negara Bagian Sabah, Tan Sri Joseph Pairin Kitingan, menuding pendaki asing
yang berpose
telanjang di
dekat puncak Gunung Kinabalu sebagai penyebab gempa pada Jumat 5 Juni itu.
"Percaya atau
tidak, ini adalah kepercayaan masyarakat Sabah. Ketika gempa terjadi, itu
seperti sebuah konfirmasi atas keyakinan kita," kata Kitingan.
"Ini adalah
gunung suci dan Anda tidak dapat menyepelekannya," imbuh dia.
Laman The Star melaporkan,
gambar 5 pria telanjang di Gunung Kinabalu menghebohkan media sosial, 30 Mei
2015. Kemunculan gambar itu diikuti oleh gambar 10 wisatawan asing, 4 di
antaranya wanita, membuka baju di dekat puncak selatan Gunung Kinabalu.
Penduduk
Sabah protes dan mencerca pelaku yang ada di foto tersebut. Sebab, mereka
menganggap Kinabalu sebagai gunung suci.
Senin Jadi
Hari Berkabung
Untuk mengenang para
korban gempa yang tewas di Gunung Kinabalu, Negara Bagian Sabah, Malaysia,
pemerintah setempat menyatakan Senin lusa sebagai hari berkabung.
Hal itu ditegaskan
Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Negara Bagian Sabah, Malaysia
Masidi Manjun dalam akun Twitter miliknya, Sabtu (6/6/2015).
"Monday has been declared 'day of
mourning' in Sabah in memory of those who perished #Kinabalu. State & Federal
flag would be flown half mast," tulis dia yang berarti: Senin
telah dinyatakan sebagai 'hari berkabung' di Sabah untuk mengenang mereka yang
tewas di Kinabalu. Negara dan bendera federal akan dikibarkan setengah tiang.
(Ado/Ans)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.