Total Pageviews

Saturday, 15 July 2017

Fakta Gempa Msia



Fakta Gempa Msia


Liputan6.com, Jakarta - Gempa mengguncang Malaysia pada Jumat pagi, 5 Juni 2015. Gempa menggoyang wilayah Negara Bagian Sabah, khususnya di Gunung Kinabalu, gunung tertinggi di negara itu.

Selain merenggut korban jiwa, gempa ini juga mengagetkan publik Malaysia lantaran bagian penting Gunung Kinabalu menjadi berubah bentuk. Bahkan, pemerintah Negara Bagian Sabah menjadikan musibah ini sebagai Hari Berkabung Nasional.


Berikut 5 fakta dari terjadinya gempa tersebut.

Gempa Berkekuatan 6 SR

Gempa dengan kekuatan 6 skala Richter mengguncang Sabah, wilayah Malaysia yang terletak di Pulau Kalimantan pada Jumat pagi, 5 Juni 2015.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan lindu terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Episentrumnya berada di titik 19 km dari Kota Ranau, atau 54 km dari
 
Kota Kinabalu.

Gempa mengguncang bangunan, membuat kaca bergetar. Orang-orang pun berlarian dari rumah, toko, kepanikan juga terjadi di Bandara Internasional Kota Kinabalu.
Sementara itu, sekitar 200 pendaki terjebak di Gunung Kinabalu, 89 di antaranya bahkan dinyatakan hilang.
Departemen Kebakaran dan SAR Sabah atau Sabah Fire and Rescue Department mengonfirmasi 195 pendaki lokal dan mancanegara, serta 43 pemandu terjebak di gunung setinggi 4.095 meter itu.

Korban Tewas 13 Orang

Tim penyelamat mengevakuasi 11 jenazah pendaki dari puncak gunung tertinggi Malaysia, Kinabalu, sehari setelah Malaysia dilanda gempa bumi berskala 6 SR.
Pejabat kepolisian setempat, Farhan Lee Abdullah, mengatakan 9 jenazah yang ditemukan itu telah diterbangkan menggunakan helikopter. Sementara dua lainnya dievakuasi melalui jalan darat.
Farhan menegaskan, hingga kini jumlah korban tewas ada 13 orang. 2 Korban tewas di antaranya adalah seorang pemandu lokal usia 30 tahunan dan seorang pelajar asal Singapura berusia 12 tahun. Mereka telah dievakuasi Jumat malam.
Polisi mengatakan masih mencari 17 orang pendaki lainnya, termasuk 8 warga Singapura dan lainnya dari China, Filipina, serta Jepang. Sisanya adalah orang Malaysia. Kewarganegaraan 11 pendaki tewas yang baru dievakuasi itu belum jelas.

Sebelah "Telinga Keledai" Hilang

Tak hanya merenggut belasan nyawa, gempa Malaysia juga membuat Gunung Kinabalu di Negara Bagian Sabah, berubah bentuk. Hal ini turut membuat publik Malaysia bersedih hati.

Wajar saja, karena salah satu ikon dari gunung itu yang biasa disebut "Telinga Keledai" hilang karena digoyang gempa 6 skala Richter.

"Bad news confirmed! part of the iconic 'Donkey's Ear' @Mount Kinabalu is gone due to strong tremor this morning," tulis Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Negara Bagian Sabah, Malaysia Masidi Manjun dalam akun Twitter miliknya, yang berarti, "Berita buruk terkonfirmasi! Bagian dari 'Telinga Keledai' ikon Gunung Kinabalu hilang karena gempa yang kuat pagi ini."

Untuk membuktikan kabar itu, Masidi juga menyertakan foto yang memperlihatkan kondisi Gunung Kinabalu sebelum gempa terjadi dan kondisi setelah gempa menggoyang gunung tertinggi di Malaysia itu.

Terlihat jelas salah satu bagian yang disebut Telinga Keledai itu tak lagi tegak berdiri berdampingan dengan 'telinga' lainnya.

Polemik Penyebab Gempa

Meski musibah gempa tak bisa diprediksi, masyarakat Sabah punya penilaian sendiri tentang penyebab terjadinya lindu.

Wakil Menteri Besar Negara Bagian Sabah, Tan Sri Joseph Pairin Kitingan, menuding pendaki asing yang berpose telanjang di dekat puncak Gunung Kinabalu sebagai penyebab gempa pada Jumat 5 Juni itu.

"Percaya atau tidak, ini adalah kepercayaan masyarakat Sabah. Ketika gempa terjadi, itu seperti sebuah konfirmasi atas keyakinan kita," kata Kitingan.

"Ini adalah gunung suci dan Anda tidak dapat menyepelekannya," imbuh dia.

Laman The Star melaporkan, gambar 5 pria telanjang di Gunung Kinabalu menghebohkan media sosial, 30 Mei 2015. Kemunculan gambar itu diikuti oleh gambar 10 wisatawan asing, 4 di antaranya wanita, membuka baju di dekat puncak selatan Gunung Kinabalu.

Penduduk Sabah protes dan mencerca pelaku yang ada di foto tersebut. Sebab, mereka menganggap Kinabalu sebagai gunung suci.

Senin Jadi Hari Berkabung

Untuk mengenang para korban gempa yang tewas di Gunung Kinabalu, Negara Bagian Sabah, Malaysia, pemerintah setempat menyatakan Senin lusa sebagai hari berkabung.

Hal itu ditegaskan Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Negara Bagian Sabah, Malaysia Masidi Manjun dalam akun Twitter miliknya, Sabtu (6/6/2015).



"Monday has been declared 'day of mourning' in Sabah in memory of those who perished #Kinabalu. State & Federal flag would be flown half mast," tulis dia yang berarti: Senin telah dinyatakan sebagai 'hari berkabung' di Sabah untuk mengenang mereka yang tewas di Kinabalu. Negara dan bendera federal akan dikibarkan setengah tiang. (Ado/Ans)


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.