Nabi Sampson
https://republika.co.id/berita/o34z4919/mengenal-sosok-samson-dalam-islam
Kebanyakan orang saat ini mungkin hanya mengenal sosok Samson dalam kisah Samson and Delilah atau Samson Betawi seperti yang digambarkan dalam film Indonesia. Padahal, sosok pahlawan tangguh tersebut sudah ada sejak ribuan tahun lalu dalam Islam.
Sosok legenda Muslim tersebut merupakan seorang
nabi Allah bernama Syam'un. Nabi bernama lengkap Syam'un al-Ghozi ini memiliki
mukjizat dapat melunakkan besi dan dapat merobohkan istana. Sebagaimana cerita
Rasulullah, saat ia merobohkan istana megah dengan kedua tangannya, ia banyak
menewaskan orang zalim, dan Syam'un pun ikut terbunuh saat itu.
Namun, Allah menghidupkan kembali sosok Syam'un
dan ia segera bertobat lantaran merasa berdosa. Sejak saat itu, Syam'un pun
bernazar untuk menebus dosanya dengan menumpas semua kebatilan dan kekufuran
dalam hidupnya serta menyibukkan diri dalam beribadah kepada Allah selama
seribu bulan hingga ajalnya tiba.
Penulis buku ini, Rully Ferdiansyah, sangat terkesan dengan kisah Nabi Syam'un ini. Salah satu alasannya karena saat Rasulullah menceritakan kisah Nabi Syam'un tersebut kepada para sahabatnya, turunlah malaikat Jibril membawa surah al-Qadar ayat 1-5 kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam surat tersebut, Allah menjelaskan tentang
keutamaan Lailatul Qadr atau malam kemuliaan yang hanya bisa didapatkan pada
bulan Ramadhan. Disebutkan bahwa pahala bagi orang yang beribadah pada malam
Lailatul Qadr itu lebih baik daripada ibadah Nabi Syam'un selama seribu bulan.
Dalam menuliskan sejarah Nabi Syam'un ini,
penulis merasa masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan
fakta-faktanya. Namun, sebagai umat Islam, kita hanya perlu mengimani kisah
tersebut lantaran Rasulullah telah menuturkan langsung mengenai sosok Syam'un
ini.
Untuk semakin memantapkan iman tersebut, dalam
buku ini penulis mencoba untuk memaparkan kisah perjuangan Syam'un dalam
menyampaikan risalah Allah dari masa ke masa. Rully menuliskan kisah Syam'un
ini berirama novel sehingga tidak akan membuat pembaca merasa bosan dengan
sepak terjang Syam'un.
Para pembaca akan diajak menyelami kisah-kisah
Syam'un mulai dari kisah kelahirannya, masa kecil, mukjizat, saat mempin Gaza,
hingga dibahas juga kutukan nabi dari kalangan Bani Israil tersebut. Namun,
keistimewaan Syam'un ini terletak pada perjuangannya dalam menegakkan kebenaran
sehingga namanya dimuliakan oleh Allah.
Dalam menghayati semua episode kisah Nabi
Syam'un, penulis sendiri akhirnya memahami pengalaman suka duka dalam
kehidupannya. Ia merasa menemukan kekuatan bahwa Tuhan akan selalu membantu
kita, selalu memperhatikan kita. Dengan demikian, mungkin kisah ini juga dapat
membantu pembaca dalam melalui semua kesulitan dalam hidupnya.
Dalam setiap kisah yang dituturkan penulis dalam buku ini, kita akan memahami mengapa Tuhan menguji kita. Mungkinkah Tuhan begitu kejam membiarkan kita kehausan di gurun pasir? Penulis sendiri membutuhkan waktu lama untuk memahami bahwa tidak demikian halnya. Akan selalu ada peristiwa-peristiwa tertentu yang harus kita alami untuk menuntun kita kembali kepada Allah. Pada akhirnya, ada hal-hal yang terjadi agar kita bisa mengambil hikmah dari ujian Allah tersebut sebagaimana kisah Syam'un.
Hal ini telah dijelaskan Allah dalam Alquran surah Yusuf ayat 111, yang berbunyi, "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran (ibrah) bagi orang-orang yang mempunyai akal."
Memang, Nabi Syam'un merupakan sosok yang tidak
disebutkan nama dan kisahnya dalam Alquran. Namun, kisahnya telah penulis
temukan dalam punuturan Rasulullah dan beberapa literatur Islam. Bahkan, salah
satu kitab terlengkap mengenai kisah para nabi, Qashashul Anbiya karya Ibnu
Katsir menyebutkan tanpa ragu bahwa Syam'un memang berkedudukan sebagai nabi
Allah.
Di balik keperkasaannya, Syam'un hanya manusia
biasa yang terkadang kecewa oleh umatnya yang bebal sehingga ia meruntuhkan
istana umatnya tersebut. Namun, Syam'un tahu bahwa musuhnya yang paling kuat
juga ada di rumahnya sendiri. Karena itu, melalui perjuangan dakwahnya yang
berat, ia diuji untuk tidak memercayai siapa pun kecuali kepada Allah.
Melalui buku yang ditulis dengan narasi mengalir seperti air ini, kisah Syam'un disuguhkan dengan penuh inspirasi, seru, haru, dan terus memunculkan rasa penasaran. Selain itu, pembaca juga akan dapat mengetahui asal-muasal malam Lailatul Qadr. Selamat membaca! c39, ed: Hafidz Muftisany
https://republika.co.id/berita/o34z4919/mengenal-sosok-samson-dalam-islam
.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.