Bayi Mati Terbakar dalam Inkubator
Vemale.com -
Kisah memilukan datang dari Makassar. Seorang bayi yang baru lahir prematur
meninggal karena punggungnya terbakar dan melepuh akibat suhu terlalu panas di
dalam inkubator. Kelalaian perawat menyebabkan satu nyawa melayang sia-sia.
Pada
tanggal 21 Oktober lalu, pasangan Muhammad Fadli (31 tahun) dan Rafikah (28
tahun), warga Permunas Antang, Makasar berbahagia karena mendapat berkah bayi
kembar laki-laki bernama Fadhlan Khairy Al-Faiq dan Fayyadh Zafram Al Faiq.
Karena kedua bayi itu lahir prematur, keduanya harus dirawat di dalam
inkubator.
Perawat
dan Dokter Tidak Tahu Punggung Fadhlan Terbakar
Seperti
bayi prematur pada umumnya, kondisi mereka membutuhkan kehangatan yang lebih,
sehingga selama beberapa waktu harus berada di dalam alat inkubator. Setelah
dirawat beberapa hari di RSIB Bunda, kondisi bayi Fadhlan justru memburuk.
Tubuhnya menguning dan kadang membiru. Bayi Fadhlan juga sering kesulitan
bernapas.
Dilansir
oleh merdeka.com, orang
tua membawa bayi Fadhlan ke RSIB Cathernia Booth. Di sana baru diketahui bahwa
bagian punggung bayi Fadhlan sudah terbakar, melepuh dan mengeluarkan darah.
Kondisi ini tidak diketahui perawat dan dokter di RSIB Bunda. Pihak orang tua
bayi Fadhlan juga tidak diberi tahu mengenai masalah ini.
Perawat
Lalai dan Sering Main Smartphone
Pihak
keluarga tidak hanya kecewa, mereka geram akan keteledoran ini. Setelah
mendapat perawatan intensif akibat luka bakar di punggung, nyawa bayi Fadhlan
tidak dapat diselamatkan. Andai perawat yang menangani dan memantau bayi
Fadhlan tahu kondisi di bagian punngung, nyawa sang bayi kemungkinan masih bisa
tertolong.
"Keluarga
kecewa, bayi dibiarkan tidak dipantau. Seharusnya kan dua jam sekali dipantau,
dibalik ke kanan, ke kiri. Karena inkubatornya ini kan manual, tidak otomatis,
jadi kalau kepanasan tidak ada yang tahu," ujar ayah bayi Fadlan.
"Dua
hari dua malam di inkubator. Perawatnya lalai, ya begitu itu, main BBM,
smartphone. Lalai memantau bayi di inkubator sampai seperti itu," ujar
Aswar Tinaudin, paman dari sang bayi malang.
Orang tua
bayi Fadhlan melaporkan kejadian ini ke Polsek Panakkukang, Kota Makassar.
Mereka menuntut RSIB Bunda untuk bertanggung jawab karena telah lalai merawat
bayi mereka hingga tewas.
Semoga
kisah ini tidak terulang kembali dan keluarga bayi Fadhlan diberi ketabahan
yang besar. Besar harapan kami agar semua pihak rumah sakit dan rumah bersalin
semakin memperhatikan kondisi bayi-bayi yang sedang dirawat. Tentunya sangat
disayangkan jika ada nyawa yang hilang akibat kelalaian.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.